STANDART PRAKTIK KEPERAWATAN DI RUMAH DAN STANDART
PROFESIONAL PERFORMANCE
A.
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada kegiatan belajar-2
ini, Anda diharapkan akan mampu memahami standart praktik
keperawatan di rumah dan standart professional performance.
B.
Tujuan Pembelajaran
Khusus
Setelah selesai
mempelajari materi
pembelajaran ini, Anda diharapkan akan
dapat :
1.
Menjelaskan Standart Asuhan Keperawatan
2.
Menjelaskan Standar Uraian Tugas Dan Fungsi
Pengelola Home Care
3.
Menjelaskan Pelayanan Home Care
4.
Menjelaskan Manajemen Kasus Home Care
5.
Menjelaskan Pencatanan dan Pelaporan home care
6.
Menjelaskan Tatalaksana Home Care
7.
Menjelaskan Standart Alat Home Care
8.
Menjelaskan Mekanisme Pelayanan Home Care
9.
Menjelaskan Hak-Hak Klien Dalam Home Care
10.
Menjelaskan Manajemen perawatan kesehatan di
rumah
11.
Menjelaskan Aktivitas Penelitian Dan Pendidikan
12.
Menjelaskan Tanggung Jawab Legal Dan Etis
C.
Pokok – Pokok Materi
Adapun pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar-2 ini adalah:
1.
Standart Asuhan Keperawatan
2.
Standar Uraian Tugas Dan Fungsi Pengelola Home
Care
3.
Pelayanan Home Care
4.
Manajemen Kasus Home Care
5.
Pencatanan dan Pelaporan home care
6.
Tatalaksana Home Care
7.
Standart Alat Home Care
8.
Mekanisme Pelayanan Home Care
9.
Hak-Hak Klien Dalam Home Care
10.
Manajemen perawatan kesehatan di rumah
11.
Aktivitas Penelitian Dan Pendidikan
12.
Tanggung Jawab Legal Dan Etis
D.
Uraian Materi
Pembelajaran
1.
Standart Asuhan Keperawatan
Asosiasi perawat Amerika (1999) telah
menetapkan lingkungan dan standar Home Health Nursing yang meliputi standar
asuhan keperawatan dan standar kinerja professional (Allender & Spradley,
2001)
a.
Standard Asuhan Keperawatan
1)
Standard I : Perawat mengumpulkan data
kesehatan klien
2)
Standard II : Dalam menetapkan diagnosa
keperawatan, perawat melakukan analisa terhadap data yang telah terkumpul
3)
Standard III :
Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari klien maupun
lingkungannya
4)
Standard IV :
Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan dengan menetapkan intervensi
yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan
5)
Standard V :
Perawat melaksanakan rencana intervensi yang telah di tetapkan dalam
perencanaan
6)
Standard VI :
Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang mengarah ke pencapaian
hasil yang diharapkan.
b.
Standard Kinerja Profesional (professional
performance)
1)
Standard I :
Kualitas asuhan keperawatan, perawat melakukan evaluasi terhadap kualitas dan
efektifitas praktik keperawatan secara sistematis
2)
Standard II :
Performance Appraisal, perawat melakukan evaluasi diri sendiri
terhadap praktik keperawatan yang dilakukannya dihubungkan dengan standar
praktik professional, hasil penelitian ilmiah dan peraturan yang berlaku
3)
Standard III :
Pendidikan, perawat berupaya untuk selalu meningklatkan pengetahuan dan
kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan
4)
Standard IV :
Kesejawatan, perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam pengembangan
professionalism sesama perawat dan praktisi kesehatan lainnya sebagai sejawat
5)
Standard V :
Etika, putusan dan tindakan perawat terhadap klien berdasarkan pada landasan
etika profesi
6)
Standar VI : Kolaborasi, dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
7)
Standar VII :
Penelitian, dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil penelitian
8)
Standard VIII :
Pemanfaatan sumber, perawat membantu klien atau keluarga untuk memahami resiko,
keuntungan dan biaya perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan .
Standar praktik keperawatan di Indonesia telah
selesai disusun dan disepakati oleh pimpinan PPNI, saat ini sedang menunggu
pengesahan dari Depkes RI.
2.
Standar Uraian Tugas Dan Fungsi Pengelola Home
Care
a.
Ketua Pengelola
1)
Mengkoordinasikan semua
kegiatan pengelolaan Perawatan di rumah
2)
Melakukan perlakuan
yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan klien
3)
Meningkatkan kemampuan
pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan Pelayanan
4)
Melaksanakan
pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap kinerja pelayanan.
5)
Menyusun laporan
pelaksanaan Home Care secara berkesinambungan
b.
Ketua Bidang
Administrasi/Keuangan
1)
Mengkoordinasikan semua
kegiatan administrasi dan keuangan Home Care
2)
Melakukan perlakuan
yang baik terhadap administrasi pengelolaan Home Care
3)
Meningkatkan kemampuan
pengetahuan dan keterampilan pada bidang administrasi dan keuangan Home Care
4)
Melaksanakan
pengawasan, pengendalian proses adm. keuangan Home Care
5)
Menyusun laporan
administrasi keuangan Home Care
c.
Ketua Bidang Pelayanan
1)
Mengkoordinasikan semua
kegiatan pelayanan perawatan
2)
Melakukan perlakuan
yang baik terhadap proses pelaksanaan Home Care
3)
Meningkatkan kemampuan
pengetahuan dan keterampilan terhadap sumber daya manusia keperawatan
4)
Melaksanakan
pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan Home Care.
5)
Menyusun laporan
kegiatan pelayanan keperawatan di rumah
d.
Penanggung Jawab Kasus/
Koordinator
1)
Mengkoordinasikan semua
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh pelaksanan pelayanan
2)
Melakukan perlakuan
yang baik terhadap pelaksanaan keperawatan dan klien di rumah
3)
Meningkatkan kemampuan
pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan keperawatan
4)
Melaksanakan
pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana keperawatan
5)
Menyusun laporan
kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya
e.
Pelaksanan Pelayanan
1)
Melaksanakan pengkajian
dan menentukan diagnosa keperawatan
2)
Menyusun rencana
keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
3)
Melaksanakan intervensi
/ tindakan keperawatan sesuai rencana yang ditentukan
4)
Mengevaluasi kegiatan/
tindakan yang diberikan dg. berpedoman pada renpra.
5)
Membuat dokumentasi
tertulis pada rekam keperawatan setiap selesai melaksanakan tugas
f.
Konsulen
1)
Menerima konsultasi dari
pelaksanaan keperawatan dan memberikan petunjuk / advis sesuai kewenangannya
2)
Memberikan advokasi
khususnya dalam bidang tindakan medik
3)
Melaksanakan
tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannyad. Memeriksa, menentukan Diagnosa
dan memberi terapi medik
3.
Pelayanan Home Care
a.
Bentuk
1)
Mandiri
2)
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
b.
Jenis
1)
Promotif, kuratif, preventif, rehabilitatif:
a)
Cek up
b)
Perawatan di tempat tidur
c)
Rehabilitasi
d)
Konsultasi gizi
e)
Pemeriksaan dokter umum/ spesialis
f)
Bimbingan rohani
g)
Pemeriksaan penunjang (Lab, EKG)
c.
Fase-fase HHC (aktivitas perawat) menurut Smith
(1995) :
1)
Fase permulaan atau perkenalan
a)
Perkenalan diri (keadaan umum, lingkungan
sosial, klien dan keluarga) dan tujuan pelaksanaan HHC.
b)
Kaji discharge planing dan lingkungan.
c)
Siapkan intervensi, sesuaikan denagn prinsip
septik dan aseptik (misalnya: cuci tangan, dsb).
2)
Fase implementasi
a)
Pengkajian: head to toe, sistem organ: bio
psiko social.
b)
Gunakan form yang ada dan dengan bahasa yang
sederhana
c)
Intervensi dan pelaksanaan prosedur: ganti
balut, pasang kateter, pemasangan infus: perhatikan infeksi nosokomial.
d)
Pendidikan kesehatan: informasi, latihan
prosedur, dsb.
3)
Fase terminasi
a)
Evaluasi respon klien
b)
Resume kegiatan keperawatan
c)
Ingatkan tentang kedaruratan yang mungkin
terjadi dan penanganannya.
d)
Kontrak untuk kunjungan yang akan datang atau
kolaborasi dengan tim kesehatan.
e)
Aktivitas post visit
f)
Komunikasi: melaporkan hasil kajian kepada
pihak yang bersangkutan (puskesmas, dari yang merawat, dsb) dan pihak terkait:
kolaborasi.
g)
Dokumentasi lengkap, konsisten dan akurat:
aspek legal.Kegiatan Home Care
4.
Manajemen Kasus Home Care
a.
Melakukan seleksi kasus
1)
Resiko tinggi ( Bayi,
balita, lansia, ibu maternal )
2)
Cidera tulang belakang
cidera kepala
3)
Coma, Diabetes
mellitus, gagal jantung, asma berat
4)
Stroke
5)
Amputasi
6)
Ketergantungan obat
7)
Luka kronis.
8)
Disfungsi kandung kemih
9)
Rehabilitasi medik
10)
Nutrisi melalui infuse
11)
Post partum dan masalah
reproduksi
12)
Psikiatri
13)
Kekerasan dalam rumah
tangga
b.
Melakukan pengkajian
kebutuhan pasien.
1)
Kondisi fisik
2)
Kondisi psikologis
3)
Status sosial ekonomi
4)
Pola prilaku pasien
5)
Sumber- sumber yang
tersedia di keluarga pasien
c.
Membuat perencanaan
pelayanan
1)
Membuat rencana
kunjungan
2)
Membuat rencana
tindakan
3)
Menyeleksi sumber-
sumber yang tersedia di keluarga / masyarakat.
d.
Melakukan koordinasi
pelayanan
1)
Memberi informasi
berbagai macam pelayanan yang tersedia
2)
Membuat perjanjian
kepada pasien da keluarga tentang pelayanan
3)
Menkoordinasikan
kegiatan tim sesuai jadwal
4)
Melakukan rujukan
pasien
e.
Melakukan pemantauan
dan evaluasi pelayanan.
1)
Memonitor tindakan yang
dilakukan oleh tim
2)
Menilai hasil akhir
pelayanan ( sembuh, rujuk, meninggal, menolak )
3)
Mengevaluasi proses
manajemen kasus
4)
Monitoring dan evaluasi
kepuasan pasien secara teratur
5.
Pencatanan dan Pelaporan home care
a.
Pencatatan Manajemen
kasus
1)
Persetujuan pasien
2)
Jadwal kunjungan
3)
Lembar pengobatan
4)
Tindakan time. Rujukan
kasus
5)
Penghentian perawatan
b.
Pencatatan pelaksanaan
asuhan keperawatan
1)
Pengkajian keperawatan
2)
Perencanaan asuhan
3)
Evaluasi asuhan
c.
Alur Pelaporan
1)
Home Care
2)
Dinkes Kab.
3)
Dinkes Prov
4)
Depkes
d.
Materi laporan
1)
Jumlah pasien
2)
Jenis penyakit
3)
Frekuensi kunjunagn
tiap kasus
4)
Jumlah pasien dapat
pengobatan
5)
Jumlah pasien yang
dirujuk
6)
Jumlah pasien yang
meninggal
7)
Penyebab kematian
8)
Tingkat keberhasilan
/kemandirian pasien
9)
Jenis tenaga yang
memberi pelayanan
6.
Tatalaksana Home Care
Prasyarat Penyelenggara
Home Care
a.
Ketenagaan
1)
Manajer kasus, dengan
kualifikasi:
a)
Minimal D.III
b)
Pemegang sertifikat
pelatihan home care
c)
Pengalaman kerja
minimal 3 tahun
d)
Memiliki SIP,SIK,SIPP
2)
Pelaksana pelayanan, dengan
kwalifikasi :
a)
Minimal D.III
b)
Pemegang sertifikat
pelatihan home care
c)
Pengalaman kerja
minimal 3 tahun
d)
Memiliki SIP,SIK,SIPP
b.
Alat/ sarana
1)
Alat kesehatan
a)
Tas/ kit
b)
Pemeriksaan fisik
c)
Set perawatan luka
d)
Set emergency
e)
Set pemasangan selang
lambung
f)
Set huknah
g)
Set memandikan
h)
Set pengambilan
preparat
i)
Set pemeriksaan lab.
Sederhana
j)
Set infus/ injeksi
k)
Sterilisator
l)
Pot/ urinal
m)
Tiang infuse
n)
Tempat tidur khusus
orang sakit
o)
Pengisap lender
p)
Perlengkapan oxygen
q)
Kursi roda
r)
Tongkat/ tripot
s)
Perlak/ alat tenun
2)
Alat habis pakai
a)
Obat emergency
b)
Perawatan luka
c)
Suntik/ pengamian darah
d)
Untuk infuse
e)
Pemasangan selang
lambung
f)
Huknah, selang lambung,
kateter
g)
Sarung tangan, masker
7.
Standart Alat Home Care
a.
Peralatan Home Care
1)
Set tempat tidur khusus
orang sakit
2)
Set kursi roda/ tongkat/
kruk/ tripot
3)
Set oksigen
4)
Set penghisap lender
5)
Set bab/ bak
6)
Set suntik
7)
Set perawatan luka
8)
Set pemasangan selang
lambung
9)
Set huknah/ klisma
10)
Set pemasangan selang
catheter
11)
Set preparat
pemeriksaan laboratorium.
12)
Set formulir untuk
asuhan keperawatan
b.
Bahan Habis Pakai Home Care
1)
Kasa/ kapas steril
2)
Kertas tissue
3)
Cairan pelicin/ minyak/
jelly
4)
Plester/ pembalut
5)
Kantong plastik untuk
sampah biologis dan infeksius.
6)
Alkohol 70 %/ cairan
desinfektan
7)
Obat merchurochrom 70 %
8)
Tabung plastik/ botol
tempat preparat tinja, urine.
9)
Bilah kayu untuk
mengambil preparat.
10)
Sabun/ deterjen.11.
Resusisator untuk bayi
11)
Semprit dan jarum
suntik dispossible ukuran. 1,2,3, 5,10,20
c.
Obat-obatan emergency
1)
Adrenalin
2)
Dexametazon
3)
Xyllo dan Deladryl
4)
Cairan infus
d.
Sarana lain
1)
Alat dan media
pendidikan kesehatan
2)
Ruangan beserta
perlengkapannya
3)
Kendaraan
4)
Alat komunikasi
5)
Alat informasi/
dokumentasi
e.
Perijinan Home Care
1)
Berbadan hukum (
yayasan, badan hukum lainnya )
2)
Permohonan ijin ke
Dinkes kabupaten/ Kota, dengan melampirkan:
a)
Rekomendasi PPNI
b)
Ijin prakik perawat (
SP, SIK, SIPP )
c)
Persyaratan peralatan
kesehatan dan sarana komunikasi dan transportasi
d)
Ijin lokasi bangunan
e)
Ijin lingkungan
f)
Ijin usaha
g)
Persyaratan tata ruang
bangunan
8.
Mekanisme Pelayanan Home Care
a.
Proses penerimaan kasus
1)
Home care menerima
pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga
2)
Pimpinan home care
menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus
3)
Manajer kasus membuat
surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
b.
Proses pelayanan home
care
1)
Persiapan
a)
Pastikan identitas
pasien
b)
Bawa denah/ petunjuk
tempat tinggal pasien
c)
Lengkap kartu identitas
unit tempat kerja
d)
Pastikan perlengkapan
pasien untuk di rumah
e)
Siapkan file asuhan
keperawatan
f)
Siapkan alat bantu
media untuk pendidikan
2)
Pelaksanaan
a)
Perkenalkan diri dan jelaskan
tujuan.
b)
Observasi lingkungan
yang berkaitan dengan keamanan perawat
c)
Lengkapi data hasil
pengkajian dasar pasien
d)
Membuat rencana
pelayanan
e)
Lakukan perawatan
langsung
f)
Diskusikan kebutuhan
rujukan, kolaborasi, konsultasi dll
g)
Diskusikan rencana
kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan
h)
Dokumentasikan kegiatan
3)
Monitoring dan evaluasi
a)
Keakuratan dan
kelengkapan pengkajian awal
b)
Kesesuaian perencanaan
dan ketepatan tindakan
c)
Efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan
4)
Proses penghentian
pelayanan home care, dengan kreteria :
a)
Tercapai sesuai tujuan
b)
Kondisi pasien stabil
c)
Program rehabilitasi
tercapai secara maximal
d)
Keluarga sudah mampu
melakukan perawatan pasien
e)
Pasien di rujuk• Pasien
menolak pelayanan lanjutan
f)
Pasien meninggal dunia
9.
Hak-Hak Klien Dalam Home
Care
a.
Klien mempunyai hak untuk diberi informasi
secara tertulis sebelum pengobatan diberikan
b.
Klien dan petugas mempunyai hak dan kewajiban
untuk saling menghargai dan menghormati
c.
Petugas dilarang menerima pemberian pribadi
maupun meminjam sesuatu dari klien
d.
Klien mempunayi hak untuk
1)
Membina hubungan dengan petugas sesuai denagn
stendar etik
2)
Memperoleh informasi tentang prosedur-prosedur
yang harus diikuti
3)
Mengekspresikan kesedihan dan ketakutannya
e.
Klien mempunyai hak dalam pengambilan
keputusan.
f.
Klien mempuyai hak untuk memperoleh
nasehat-nasehat tentang rencana-rencana perubahan yang akan dilakukan.
g.
Mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam
perencanaan pelayanan.
h.
Mempunyai hak untuk menolak rencana perubahan
tersebut.
i.
Dalam hal ”privacy”, klien mempunyai hak untuk
dijaga untuk kerahasiaan kondisi kesehatanya, sosial ekonomi serta hal-hal yang
dilakukan dirumahnya.
j.
Perawat/ petugas ”home care” hanya akan
memberikan informasi bila diperlukan secara hukum atau bila di perlukan oleh
klien atau keluarganya.
k.
Dalam hal finansial, klien mempunyai hak untuk
diberi informasi tentang biaya tyang harus dikeluarkan.
l.
Klien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan
dengan kualitas tinggi dan berhak mendapat informasi dengan keadaan-keadaan
emergensi.
10. Manajemen perawatan kesehatan di rumah
Sebagian besar direktur, manajer, dan pengawas
lapangan pada kebanyakan perawatan di rumah adalah perawat yang memiliki
keahlian dalam administrasi dan pengalaman dalam praktik perawatan di rumah. Mereka
berperan sebagai penghubung yang vital antara pemberi pelayanan, klien, dokter,
sumber di masyarakat, anggota dewan penasehat, dan lembaga pengatur dan pemberi
penggantian biaya. Dalam kaitannya dengan pengelolaan klinik dan tenaga, mereka
bertanggung jawab untuk mengatur keuangan, jaminan kualitas dan pengembangan
program. Pengelolaan perawatan di rumah perlu memiliki kemampuan yang kuat
untuk meningkatkan keunggulan stafnya sambil menahan biaya dan mengikuti
pedoman peraturan dan penggantian biaya.
11.
Aktivitas Penelitian Dan Pendidikan
Sebagian besar perawat yang ada di lembaga
perawatan di rumah terlibat dalam beberapa aktivitas pendidikan. Sesungguhnya,
fokus utama keperawatan di rumah adalah memberi pendidikan klien dan keluarga
yang bertujuan untuk meningkatkan perawatan diri dan kemandirian klien dan
keluarga. Perawat menentukan kemampuan dan kebutuhan untuk klien dan keluarga,
mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pengajaran yang bersifat
individual, dan mengevaluasi keberhasilan klien dalam mencapai sasaran
pembelajaran. Kunjungan rumah yang sering memungkinkan perawat untuk melakukan
evaluasi apakah klien berhasil menerapakan pengetahuan yang baru tentang cara
mempraktikan kesehatan.
Sebagian besar lembaga perawatan di rumah
melakukan koordinasi aktivitas pendidikan staf, termasuk orientasi, konferensi
kasus, lokakarya kerja bulanan, dan kursus pengkajian fisik. Lokakarya tentang
peklayanan khusus juga merupakan aktifitas yang penting bersamaan dengan
perawatan di rumah yang semakin bersifat teknik dan intensif.
Perawat yang memberi pelayanan di rumah juga
harus mengetahui cara menyelesaikan masalah. Biasanya perawat datang ke rumah
klien untuk menemukan ketidakadaan sumber. Pengelola dan staf lapangan harus
mempunyai keterampilan untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan lebih jauh
masalah tersebut menjadi aktivitas penelitian yang lebih resmi.
12.
Tanggung Jawab Legal Dan Etis
a.
Secara legal perawat dapat melakukan aktivitas
keperawatan mandiri berdasarkan pendidikan dan pengalaman yang di miliki.
Perawat dapat mengevaluasi klien untuk mendapatkan pelayanan perawatan di rumah
tanpa program medis tetapi perawatan tersebut harus diberikan di bawah petunjuk
rencana tindakan tertulis yang ditandatangani oleh dokter. Perawat yang memberi
pelayanan di rumah membuat rencana perawatan dan kemudian bekerja sama dengan
dokter untuk menentukan rencana tindakan medis.
b.
Isu legal yang paling kontroversial dalam
praktik perawatan di rumah antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
1)
Resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan
prosedur dengan teknik yang tinggi, seperti pemberian pengobatan dan transfusi
darah melalui IV di rumah.
2)
Aspek legal dari pendidikan yang diberikan pada
klien seperti pertanggungjawaban terhadap kesalahan yang dilakukan oleh anggota
keluarga karena kesalahan informasi dari perawat.
3)
Pelaksanaan peraturan Medicare atau peraturan
pemerintah lainnya tentang perawatan di rumah.
c.
Karena biaya yang sangat terpisah dan terbatas
untuk perawatan di rumah, maka perawat yang memberi perawatan di rumah harus
menentukan apakah pelayanan akan diberikan jika ada resiko penggantian biaya
yang tidak adekuat. Seringkali, tunjangan dari Medicare telah habis masa
berlakunya sedangkan klien membutuhkan perawatan yang terus-menerus tetapi
tidak ingin atau tidak mampu membayar biayanya. Beberapa perawat akan
menghadapi dilema etis bila mereka harus memilih antara menaati peraturan atau
memenuhi kebutuhan untuk klien lansia, miskin dan klien yang menderita penyakit
kronik. Perawat harus mengetahui kebijakan tentang perawatan di rumah untuk
melengkapi dokumentasi klinis yang akan memberikan penggantian biaya yang
optimal untuk klien.
E.
Rangkuman
Asosiasi perawat Amerika (1999) telah
menetapkan lingkungan dan standar Home Health Nursing yang meliputi standar
asuhan keperawatan dan standar kinerja professional. Sebagian besar perawat
yang ada di lembaga perawatan di rumah terlibat dalam beberapa aktivitas
pendidikan. Sesungguhnya, fokus utama keperawatan di rumah adalah memberi
pendidikan klien dan keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan perawatan diri
dan kemandirian klien dan keluarga. Perawat menentukan kemampuan dan kebutuhan
untuk klien dan keluarga, mengembangkan dan mengimplementasikan rencana
pengajaran yang bersifat individual, dan mengevaluasi keberhasilan klien dalam
mencapai sasaran pembelajaran. Kunjungan rumah yang sering memungkinkan perawat
untuk melakukan evaluasi apakah klien berhasil menerapakan pengetahuan yang
baru tentang cara mempraktikan kesehatan. Beberapa perawat akan menghadapi
dilema etis bila mereka harus memilih antara menaati peraturan atau memenuhi
kebutuhan untuk klien lansia, miskin dan klien yang menderita penyakit kronik.
Perawat harus mengetahui kebijakan tentang perawatan di rumah untuk melengkapi
dokumentasi klinis yang akan memberikan penggantian biaya yang optimal untuk
klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar