Rabu, 06 Januari 2016

STANDART PRAKTIK KEPERAWATAN DI RUMAH DAN STANDART PROFESIONAL PERFORMANCE



STANDART PRAKTIK KEPERAWATAN DI RUMAH DAN STANDART PROFESIONAL PERFORMANCE

A.      Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada kegiatan belajar-2 ini, Anda  diharapkan akan mampu memahami standart praktik keperawatan di rumah dan standart professional performance.

B.       Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran ini, Anda  diharapkan akan dapat :
1.         Menjelaskan Standart Asuhan Keperawatan
2.         Menjelaskan Standar Uraian Tugas Dan Fungsi Pengelola Home Care
3.         Menjelaskan Pelayanan Home Care
4.         Menjelaskan Manajemen Kasus Home Care
5.         Menjelaskan Pencatanan dan Pelaporan home care
6.         Menjelaskan Tatalaksana Home Care
7.         Menjelaskan Standart Alat Home Care
8.         Menjelaskan Mekanisme Pelayanan Home Care
9.         Menjelaskan Hak-Hak Klien Dalam Home Care
10.     Menjelaskan Manajemen perawatan kesehatan di rumah
11.     Menjelaskan Aktivitas Penelitian Dan Pendidikan
12.     Menjelaskan Tanggung Jawab Legal Dan Etis

C.      Pokok – Pokok Materi
Adapun pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar-2 ini adalah:
1.         Standart Asuhan Keperawatan
2.         Standar Uraian Tugas Dan Fungsi Pengelola Home Care
3.         Pelayanan Home Care
4.         Manajemen Kasus Home Care
5.         Pencatanan dan Pelaporan home care
6.         Tatalaksana Home Care
7.         Standart Alat Home Care
8.         Mekanisme Pelayanan Home Care
9.         Hak-Hak Klien Dalam Home Care
10.     Manajemen perawatan kesehatan di rumah
11.     Aktivitas Penelitian Dan Pendidikan
12.     Tanggung Jawab Legal Dan Etis

D.      Uraian Materi Pembelajaran
1.         Standart Asuhan Keperawatan
Asosiasi perawat Amerika (1999) telah menetapkan lingkungan dan standar Home Health Nursing yang meliputi standar asuhan keperawatan dan standar kinerja professional (Allender & Spradley, 2001)
a.         Standard Asuhan Keperawatan
1)        Standard I               :  Perawat mengumpulkan data kesehatan klien
2)        Standard II                         : Dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat melakukan analisa terhadap data yang telah terkumpul
3)        Standard III            : Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari klien maupun lingkungannya
4)        Standard IV            : Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan dengan menetapkan intervensi yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan
5)        Standard V                         : Perawat melaksanakan rencana intervensi yang telah di tetapkan dalam perencanaan
6)        Standard VI            : Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang mengarah ke pencapaian hasil yang diharapkan.
b.        Standard Kinerja Profesional (professional performance)
1)        Standard I               : Kualitas asuhan keperawatan, perawat melakukan evaluasi terhadap kualitas dan efektifitas praktik keperawatan secara sistematis
2)        Standard II                         :  Performance Appraisal, perawat melakukan evaluasi diri sendiri terhadap praktik keperawatan yang dilakukannya dihubungkan dengan standar praktik professional, hasil penelitian ilmiah dan peraturan yang berlaku
3)        Standard III            : Pendidikan, perawat berupaya untuk selalu meningklatkan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan
4)        Standard IV            : Kesejawatan, perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam pengembangan professionalism sesama perawat dan praktisi kesehatan lainnya sebagai sejawat
5)        Standard V                         : Etika, putusan dan tindakan perawat terhadap klien berdasarkan pada landasan etika profesi
6)        Standar VI              : Kolaborasi, dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
7)        Standar VII            : Penelitian, dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil penelitian
8)        Standard VIII         : Pemanfaatan sumber, perawat membantu klien atau keluarga untuk memahami resiko, keuntungan dan biaya perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan .
Standar praktik keperawatan di Indonesia telah selesai disusun dan disepakati oleh pimpinan PPNI, saat ini sedang menunggu pengesahan dari Depkes RI.
2.         Standar Uraian Tugas Dan Fungsi Pengelola Home Care
a.         Ketua Pengelola
1)        Mengkoordinasikan semua kegiatan pengelolaan Perawatan di rumah
2)        Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan pelayanan dan klien
3)        Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan Pelayanan
4)        Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap kinerja pelayanan.
5)        Menyusun laporan pelaksanaan Home Care secara berkesinambungan
b.        Ketua Bidang Administrasi/Keuangan
1)        Mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi dan keuangan Home Care
2)        Melakukan perlakuan yang baik terhadap administrasi pengelolaan Home Care
3)        Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pada bidang administrasi dan keuangan Home Care
4)        Melaksanakan pengawasan, pengendalian proses adm. keuangan Home Care
5)        Menyusun laporan administrasi keuangan Home Care
c.         Ketua Bidang Pelayanan
1)        Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan
2)        Melakukan perlakuan yang baik terhadap proses pelaksanaan Home Care
3)        Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap sumber daya manusia keperawatan
4)        Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan pelayanan Home Care.
5)        Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah
d.        Penanggung Jawab Kasus/ Koordinator
1)        Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh pelaksanan pelayanan
2)        Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan keperawatan dan klien di rumah
3)        Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan keperawatan
4)        Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan kepada pelaksana keperawatan
5)        Menyusun laporan kegiatan pelayanan sesuai bidang tugasnya
e.         Pelaksanan Pelayanan
1)        Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan
2)        Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
3)        Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana yang ditentukan
4)        Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dg. berpedoman pada renpra.
5)        Membuat dokumentasi tertulis pada rekam keperawatan setiap selesai melaksanakan tugas
f.         Konsulen
1)        Menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan memberikan petunjuk / advis sesuai kewenangannya
2)        Memberikan advokasi khususnya dalam bidang tindakan medik
3)        Melaksanakan tindakan-tindakan medik sesuai kewenangannyad. Memeriksa, menentukan Diagnosa dan memberi terapi medik
3.         Pelayanan Home Care
a.         Bentuk
1)        Mandiri
2)        Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
b.        Jenis
1)        Promotif, kuratif, preventif, rehabilitatif:
a)         Cek up
b)        Perawatan di tempat tidur
c)         Rehabilitasi
d)        Konsultasi gizi
e)         Pemeriksaan dokter umum/ spesialis
f)         Bimbingan rohani
g)        Pemeriksaan penunjang (Lab, EKG)
c.         Fase-fase HHC (aktivitas perawat) menurut Smith (1995) :
1)        Fase permulaan atau perkenalan
a)         Perkenalan diri (keadaan umum, lingkungan sosial, klien dan keluarga) dan tujuan pelaksanaan HHC.
b)        Kaji discharge planing dan lingkungan.
c)         Siapkan intervensi, sesuaikan denagn prinsip septik dan aseptik (misalnya: cuci tangan, dsb).
2)        Fase implementasi
a)         Pengkajian: head to toe, sistem organ: bio psiko social.
b)        Gunakan form yang ada dan dengan bahasa yang sederhana
c)         Intervensi dan pelaksanaan prosedur: ganti balut, pasang kateter, pemasangan infus: perhatikan infeksi nosokomial.
d)        Pendidikan kesehatan: informasi, latihan prosedur, dsb.
3)        Fase terminasi
a)         Evaluasi respon klien
b)        Resume kegiatan keperawatan
c)         Ingatkan tentang kedaruratan yang mungkin terjadi dan penanganannya.
d)        Kontrak untuk kunjungan yang akan datang atau kolaborasi dengan tim kesehatan.
e)         Aktivitas post visit
f)         Komunikasi: melaporkan hasil kajian kepada pihak yang bersangkutan (puskesmas, dari yang merawat, dsb) dan pihak terkait: kolaborasi.
g)        Dokumentasi lengkap, konsisten dan akurat: aspek legal.Kegiatan Home Care
4.         Manajemen Kasus Home Care
a.         Melakukan seleksi kasus
1)        Resiko tinggi ( Bayi, balita, lansia, ibu maternal )
2)        Cidera tulang belakang cidera kepala
3)        Coma, Diabetes mellitus, gagal jantung, asma berat
4)        Stroke
5)        Amputasi
6)        Ketergantungan obat
7)        Luka kronis.
8)        Disfungsi kandung kemih
9)        Rehabilitasi medik
10)    Nutrisi melalui infuse
11)    Post partum dan masalah reproduksi
12)    Psikiatri
13)    Kekerasan dalam rumah tangga
b.        Melakukan pengkajian kebutuhan pasien.
1)        Kondisi fisik
2)        Kondisi psikologis
3)        Status sosial ekonomi
4)        Pola prilaku pasien
5)        Sumber- sumber yang tersedia di keluarga pasien
c.         Membuat perencanaan pelayanan
1)        Membuat rencana kunjungan
2)        Membuat rencana tindakan
3)        Menyeleksi sumber- sumber yang tersedia di keluarga / masyarakat.
d.        Melakukan koordinasi pelayanan
1)        Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia
2)        Membuat perjanjian kepada pasien da keluarga tentang pelayanan
3)        Menkoordinasikan kegiatan tim sesuai jadwal
4)        Melakukan rujukan pasien
e.         Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan.
1)        Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim
2)        Menilai hasil akhir pelayanan ( sembuh, rujuk, meninggal, menolak )
3)        Mengevaluasi proses manajemen kasus
4)        Monitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur
5.         Pencatanan dan Pelaporan home care
a.         Pencatatan Manajemen kasus
1)        Persetujuan pasien
2)        Jadwal kunjungan
3)        Lembar pengobatan
4)        Tindakan time. Rujukan kasus
5)        Penghentian perawatan
b.        Pencatatan pelaksanaan asuhan keperawatan
1)        Pengkajian keperawatan
2)        Perencanaan asuhan
3)        Evaluasi asuhan
c.         Alur Pelaporan
1)        Home Care
2)        Dinkes Kab.
3)        Dinkes Prov
4)        Depkes
d.        Materi laporan
1)        Jumlah pasien
2)        Jenis penyakit
3)        Frekuensi kunjunagn tiap kasus
4)        Jumlah pasien dapat pengobatan
5)        Jumlah pasien yang dirujuk
6)        Jumlah pasien yang meninggal
7)        Penyebab kematian
8)        Tingkat keberhasilan /kemandirian pasien
9)        Jenis tenaga yang memberi pelayanan
6.         Tatalaksana Home Care
Prasyarat Penyelenggara Home Care
a.         Ketenagaan
1)        Manajer kasus, dengan kualifikasi:
a)         Minimal D.III
b)        Pemegang sertifikat pelatihan home care
c)         Pengalaman kerja minimal 3 tahun
d)        Memiliki SIP,SIK,SIPP
2)        Pelaksana pelayanan, dengan kwalifikasi :
a)         Minimal D.III
b)        Pemegang sertifikat pelatihan home care
c)         Pengalaman kerja minimal 3 tahun
d)        Memiliki SIP,SIK,SIPP
b.        Alat/ sarana
1)        Alat kesehatan
a)         Tas/ kit
b)        Pemeriksaan fisik
c)         Set perawatan luka
d)        Set emergency
e)         Set pemasangan selang lambung
f)         Set huknah
g)        Set memandikan
h)        Set pengambilan preparat
i)          Set pemeriksaan lab. Sederhana
j)          Set infus/ injeksi
k)        Sterilisator
l)          Pot/ urinal
m)      Tiang infuse
n)        Tempat tidur khusus orang sakit
o)        Pengisap lender
p)        Perlengkapan oxygen
q)        Kursi roda
r)          Tongkat/ tripot
s)         Perlak/ alat tenun
2)        Alat habis pakai
a)         Obat emergency
b)        Perawatan luka
c)         Suntik/ pengamian darah
d)        Untuk infuse
e)         Pemasangan selang lambung
f)         Huknah, selang lambung, kateter
g)        Sarung tangan, masker
7.         Standart Alat Home Care
a.         Peralatan Home Care
1)        Set tempat tidur khusus orang sakit
2)        Set kursi roda/ tongkat/ kruk/ tripot
3)        Set oksigen
4)        Set penghisap lender
5)        Set bab/ bak
6)        Set suntik
7)        Set perawatan luka
8)        Set pemasangan selang lambung
9)        Set huknah/ klisma
10)    Set pemasangan selang catheter
11)    Set preparat pemeriksaan laboratorium.
12)    Set formulir untuk asuhan keperawatan
b.        Bahan Habis Pakai Home Care
1)        Kasa/ kapas steril
2)        Kertas tissue
3)        Cairan pelicin/ minyak/ jelly
4)        Plester/ pembalut
5)        Kantong plastik untuk sampah biologis dan infeksius.
6)        Alkohol 70 %/ cairan desinfektan
7)        Obat merchurochrom 70 %
8)        Tabung plastik/ botol tempat preparat tinja, urine.
9)        Bilah kayu untuk mengambil preparat.
10)    Sabun/ deterjen.11. Resusisator untuk bayi
11)    Semprit dan jarum suntik dispossible ukuran. 1,2,3, 5,10,20
c.         Obat-obatan emergency
1)        Adrenalin
2)        Dexametazon
3)        Xyllo dan Deladryl
4)        Cairan infus
d.        Sarana lain
1)        Alat dan media pendidikan kesehatan
2)        Ruangan beserta perlengkapannya
3)        Kendaraan
4)        Alat komunikasi
5)        Alat informasi/ dokumentasi
e.         Perijinan Home Care
1)        Berbadan hukum ( yayasan, badan hukum lainnya )
2)        Permohonan ijin ke Dinkes kabupaten/ Kota, dengan melampirkan:
a)         Rekomendasi PPNI
b)        Ijin prakik perawat ( SP, SIK, SIPP )
c)         Persyaratan peralatan kesehatan dan sarana komunikasi dan transportasi
d)        Ijin lokasi bangunan
e)         Ijin lingkungan
f)         Ijin usaha
g)        Persyaratan tata ruang bangunan
8.         Mekanisme Pelayanan Home Care
a.         Proses penerimaan kasus
1)        Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga
2)        Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus
3)        Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
b.        Proses pelayanan home care
1)        Persiapan
a)         Pastikan identitas pasien
b)        Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien
c)         Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
d)        Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
e)         Siapkan file asuhan keperawatan
f)         Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
2)        Pelaksanaan
a)         Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.
b)        Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
c)         Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
d)        Membuat rencana pelayanan
e)         Lakukan perawatan langsung
f)         Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll
g)        Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan
h)        Dokumentasikan kegiatan
3)        Monitoring dan evaluasi
a)         Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
b)        Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
c)         Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan
4)        Proses penghentian pelayanan home care, dengan kreteria :
a)         Tercapai sesuai tujuan
b)        Kondisi pasien stabil
c)         Program rehabilitasi tercapai secara maximal
d)        Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
e)         Pasien di rujuk• Pasien menolak pelayanan lanjutan
f)         Pasien meninggal dunia
9.         Hak-Hak Klien Dalam Home Care
a.         Klien mempunyai hak untuk diberi informasi secara tertulis sebelum pengobatan diberikan
b.        Klien dan petugas mempunyai hak dan kewajiban untuk saling menghargai dan menghormati
c.         Petugas dilarang menerima pemberian pribadi maupun meminjam sesuatu dari klien
d.        Klien mempunayi hak untuk
1)        Membina hubungan dengan petugas sesuai denagn stendar etik
2)        Memperoleh informasi tentang prosedur-prosedur yang harus diikuti
3)        Mengekspresikan kesedihan dan ketakutannya
e.         Klien mempunyai hak dalam pengambilan keputusan.
f.         Klien mempuyai hak untuk memperoleh nasehat-nasehat tentang rencana-rencana perubahan yang akan dilakukan.
g.        Mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam perencanaan pelayanan.
h.        Mempunyai hak untuk menolak rencana perubahan tersebut.
i.          Dalam hal ”privacy”, klien mempunyai hak untuk dijaga untuk kerahasiaan kondisi kesehatanya, sosial ekonomi serta hal-hal yang dilakukan dirumahnya.
j.          Perawat/ petugas ”home care” hanya akan memberikan informasi bila diperlukan secara hukum atau bila di perlukan oleh klien atau keluarganya.
k.        Dalam hal finansial, klien mempunyai hak untuk diberi informasi tentang biaya tyang harus dikeluarkan.
l.          Klien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan dengan kualitas tinggi dan berhak mendapat informasi dengan keadaan-keadaan emergensi.
10.     Manajemen perawatan kesehatan di rumah
Sebagian besar direktur, manajer, dan pengawas lapangan pada kebanyakan perawatan di rumah adalah perawat yang memiliki keahlian dalam administrasi dan pengalaman dalam praktik perawatan di rumah. Mereka berperan sebagai penghubung yang vital antara pemberi pelayanan, klien, dokter, sumber di masyarakat, anggota dewan penasehat, dan lembaga pengatur dan pemberi penggantian biaya. Dalam kaitannya dengan pengelolaan klinik dan tenaga, mereka bertanggung jawab untuk mengatur keuangan, jaminan kualitas dan pengembangan program. Pengelolaan perawatan di rumah perlu memiliki kemampuan yang kuat untuk meningkatkan keunggulan stafnya sambil menahan biaya dan mengikuti pedoman peraturan dan penggantian biaya.
11.     Aktivitas Penelitian Dan Pendidikan
Sebagian besar perawat yang ada di lembaga perawatan di rumah terlibat dalam beberapa aktivitas pendidikan. Sesungguhnya, fokus utama keperawatan di rumah adalah memberi pendidikan klien dan keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan perawatan diri dan kemandirian klien dan keluarga. Perawat menentukan kemampuan dan kebutuhan untuk klien dan keluarga, mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pengajaran yang bersifat individual, dan mengevaluasi keberhasilan klien dalam mencapai sasaran pembelajaran. Kunjungan rumah yang sering memungkinkan perawat untuk melakukan evaluasi apakah klien berhasil menerapakan pengetahuan yang baru tentang cara mempraktikan kesehatan.
Sebagian besar lembaga perawatan di rumah melakukan koordinasi aktivitas pendidikan staf, termasuk orientasi, konferensi kasus, lokakarya kerja bulanan, dan kursus pengkajian fisik. Lokakarya tentang peklayanan khusus juga merupakan aktifitas yang penting bersamaan dengan perawatan di rumah yang semakin bersifat teknik dan intensif.
Perawat yang memberi pelayanan di rumah juga harus mengetahui cara menyelesaikan masalah. Biasanya perawat datang ke rumah klien untuk menemukan ketidakadaan sumber. Pengelola dan staf lapangan harus mempunyai keterampilan untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan lebih jauh masalah tersebut menjadi aktivitas penelitian yang lebih resmi. 
12.     Tanggung Jawab Legal Dan Etis
a.         Secara legal perawat dapat melakukan aktivitas keperawatan mandiri berdasarkan pendidikan dan pengalaman yang di miliki. Perawat dapat mengevaluasi klien untuk mendapatkan pelayanan perawatan di rumah tanpa program medis tetapi perawatan tersebut harus diberikan di bawah petunjuk rencana tindakan tertulis yang ditandatangani oleh dokter. Perawat yang memberi pelayanan di rumah membuat rencana perawatan dan kemudian bekerja sama dengan dokter untuk menentukan rencana tindakan medis.
b.        Isu legal yang paling kontroversial dalam praktik perawatan di rumah antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
1)        Resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur dengan teknik yang tinggi, seperti pemberian pengobatan dan transfusi darah melalui IV di rumah.
2)        Aspek legal dari pendidikan yang diberikan pada klien seperti pertanggungjawaban terhadap kesalahan yang dilakukan oleh anggota keluarga karena kesalahan informasi dari perawat.
3)        Pelaksanaan peraturan Medicare atau peraturan pemerintah lainnya tentang perawatan di rumah.
c.         Karena biaya yang sangat terpisah dan terbatas untuk perawatan di rumah, maka perawat yang memberi perawatan di rumah harus menentukan apakah pelayanan akan diberikan jika ada resiko penggantian biaya yang tidak adekuat. Seringkali, tunjangan dari Medicare telah habis masa berlakunya sedangkan klien membutuhkan perawatan yang terus-menerus tetapi tidak ingin atau tidak mampu membayar biayanya. Beberapa perawat akan menghadapi dilema etis bila mereka harus memilih antara menaati peraturan atau memenuhi kebutuhan untuk klien lansia, miskin dan klien yang menderita penyakit kronik. Perawat harus mengetahui kebijakan tentang perawatan di rumah untuk melengkapi dokumentasi klinis yang akan memberikan penggantian biaya yang optimal untuk klien. 

E.       Rangkuman
Asosiasi perawat Amerika (1999) telah menetapkan lingkungan dan standar Home Health Nursing yang meliputi standar asuhan keperawatan dan standar kinerja professional. Sebagian besar perawat yang ada di lembaga perawatan di rumah terlibat dalam beberapa aktivitas pendidikan. Sesungguhnya, fokus utama keperawatan di rumah adalah memberi pendidikan klien dan keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan perawatan diri dan kemandirian klien dan keluarga. Perawat menentukan kemampuan dan kebutuhan untuk klien dan keluarga, mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pengajaran yang bersifat individual, dan mengevaluasi keberhasilan klien dalam mencapai sasaran pembelajaran. Kunjungan rumah yang sering memungkinkan perawat untuk melakukan evaluasi apakah klien berhasil menerapakan pengetahuan yang baru tentang cara mempraktikan kesehatan. Beberapa perawat akan menghadapi dilema etis bila mereka harus memilih antara menaati peraturan atau memenuhi kebutuhan untuk klien lansia, miskin dan klien yang menderita penyakit kronik. Perawat harus mengetahui kebijakan tentang perawatan di rumah untuk melengkapi dokumentasi klinis yang akan memberikan penggantian biaya yang optimal untuk klien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar