Kamis, 07 Januari 2016

PERAWATAN KLIEN TBC DI RUMAH



PERAWATAN KLIEN TBC DI RUMAH

A.      Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada kegiatan belajar-7 ini, Anda  diharapkan akan mampu memahami perawatan klien TBC di rumah.

B.       Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran ini, Anda  diharapkan akan dapat :
1.         Menjelaskan Pengertian TBC
2.         Menjelaskan Gejala TBC
3.         Menjelaskan Penularan TBC
4.         Menjelaskan Resiko penularan TBC
5.         Menjelaskan Jenis dan pengelompokan TB
6.         Menjelaskan Pengobatan TB
7.         Menjelaskan Pentingnya menelan obat secara teratur
8.         Menjelaskan Pengertian Pengawas Minum Obat
9.         Menjelaskan Tugas PMO
10.     Menjelaskan Kunjungan Rumah

C.      Pokok – Pokok Materi
Adapun pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar-7 ini adalah:
1.         Pengertian TBC
2.         Gejala TBC
3.         Penularan TBC
4.         Resiko penularan TBC
5.         Jenis dan pengelompokan TB
6.         Pengobatan TB
7.         Pentingnya menelan obat secara teratur
8.         Pengertian Pengawas Minum Obat
9.         Tugas PMO
10.     Kunjungan Rumah

D.      Uraian Materi Pembelajaran
1.         Pengertian TBC
Tuberkulosis (TB) yang dulu dikenal dengan TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll). TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif bekerja (15-50 tahun)   dan   anak-anak.   TB   dapat menyebabkan kematian. Apabila tidak diobati, 50% dari pasien TB akan meninggal setelah 5 tahun.
2.         Gejala TBC
Gejala utama TB: Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih. Gejala lainnya : Batuk bercampur darah, Sesak nafas dan nyeri dada, Nafsu makan berkurang, Berat badan turun, Rasa kurang enak badan (lemas), Demam/ meriang berkepanjangan, Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan.
3.         Penularan TBC
Sumber penularan adalah pasien TB yang dahaknya mengandung kuman TB BTA Positif. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak. Sekali batuk dapat menyebarkan 3.000 kuman dalam percikan dahak. Penularan terjadi melalui percikan dahak yang dapat bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab. Semakin banyak kuman yang ditemukan dalam tubuh   pasien   berarti   semakin   besar kemungkinan menularkan kepada orang lain. TB tidak menular melalui perlengkapan pribadi pasien yang sudah dibersihkan, seperti: peralatan makan, pakaian dan tempat tidur yang digunakan pasien TB.
4.         Resiko penularan TBC
Pasien TB paru dengan BTA Positif memberikan risiko penularan lebih besar daripada pasien TB paru dengan BTA negatif. Risiko seseorang terpapar kuman TB ditentukan oleh jumlah percikan dahak dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. Jika ada Pasien TB BTA positif maka harus dilakukan pemeriksaan kontak serumah yang memiliki gejala TB. Jika ada kasus TB anak, maka harus dicari sumber penularan dari orang dewasa disekitar lingkungannya.
Orang yang berisiko tinggi terkena TB: Orang-orang yang kontak erat dengan pasien TB yang belum diobati, Orang yang status gizinya rendah, Orang dengan daya tahan tubuh rendah, Bayi dan anak-anak yang kontak erat dengan pasien TB BTA positif, Orang dengan HIV dan AIDS.
5.         Jenis dan pengelompokan TB
a.         Jenis TB:
1)        TB Paru
Tuberkulosis paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan paru.
2)        TB Ekstra Paru
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya; selaput otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar getah bening, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain.
b.        Pengelompokan TB
Berdasarkan riwayat pengobatan pasien TB dikelompokan menjadi:

KELOMPOK
PASIEN
DEFINISI
Pasien Baru
Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan Obat Anti TB (OAT) atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan(4 minggu)
Pasien Kambuh
(Relaps)
Adalah pasien TB yang telah sembuh atau mendapat pengobatan lengkap, kemudian dinyatakan sakit TB kembali dengan BTA positif.
Pasien Pengobatan Setelah Putus Berobat
Adalah pasien yang putus berobat selama 2 bulan atau lebih, kemudian dinyatakan masih sakit TB dengan hasil BTA positif.

Pasien Gagal
(Failure)
Adalah pasien TB yang mulai pengobatan kembali setelah hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif  atau kembali menjadi positif pada bulan ke-5 atau lebih, pada masa pengobatan sebelumnya.
Pasien Pindahan
(Transfer In)
Adalah pasien yang dipindahkan dari Puskesmas /rumah sakit antar kabupaten/kota yang berbeda untuk melanjutkan pengobatannya
Lain-lain
Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. Dalam kelompok ini termasuk pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulangan.













6.         Pengobatan TB
Pengobatan pada penderita tuberkulosis dewasa dibagi menjadi beberapa kategori:
a.         Kategori 1
Tahap intensif terdiri dari Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z) dan Ethambutol (E). Obat- obat tersebut diberikan setiap hari selama 2 bulan (2HRZE). Kemudian diteruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri dari  Isoniazid (H) dan Rifampisin (R), diberikan tiga kali dalam seminggu selama  4 bulan (4H3R3).
Obat ini diberikan untuk:
1)        Penderita baru TB Paru BTA Positif
2)        Penderita TB Paru BTA negatif rontgen Positif yang “sakit berat”
3)        Penderita TB Ekstra Paru berat.
b.        Kategori 2
   Tahap intensif diberikan selama 3 bulan. Dua bulan pertama dengan Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Ethambutol (E) dan suntikan streptomisin setiap hari di Unit Pelayanan Kesehatan. Dilanjutkan 1 bulan dengan Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (P), dan Ethambutol (E) setiap hari. Setelah itu diteruskan dengan tahap lanjutan selama 5 bulan dengan HRE yang diberikan tiga kali dalam seminggu. Perlu diperhatikan bahwa suntikan streptomisin diberikan setelah penderita selesai menelan obat.
Obat ini diberikan untuk:
1)        Penderita kambuh (relaps)
2)        Penderita gagal (failure)
3)        Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default)
c.         Kategori 3
   Tahap intensif terdiri dari HRZ diberikan setiap hari selama 2 bulan, diteruskan dengan tahap lanjutan terdiri dari HR selama 4 bulan diberikan 3 kali seminggu.
Obat ini diberikan untuk: penderita baru BTA negatif dan rontgen positif sakit ringan.
7.         Pentingnya menelan obat secara teratur
Pengobatan TB harus lengkap dan teratur sesuai petunjuk sampai dinyatakan sembuh. Bila pasien berhenti menelan obat sebelum selesai pengobatan akan berisiko : Penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan ke orang lain. Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian. Kuman menjadi kebal/ tidak mempan terhadap OAT lini pertama. Obat Anti TB (OAT) lini pertama yang tersedia saat ini tidak dapat membunuh kuman yang telah kebal terhadap OAT lini pertama, sehingga pasien membutuhkan penanganan yang lebih mahal dan waktu yang lebih lama.
8.         Pengertian Pengawas Minum Obat
PMO adalah seseorang yang secara sukarela membantu pasien TB dalam masa pengobatan hingga sembuh.
Syarat seorang pengawas menelan obat:
a.         Sehat jasmani dan rohani serta bisa baca tulis
b.        Bersedia membantu pasien dengan sukarela
c.         Tinggal dekat dengan pasien
d.        Dikenal, dipercaya dan disegani oleh pasien
e.         Disetujui oleh pasien dan petugas kesehatan
f.         Bersedia  dilatih  dan  atau  mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien
Yang bisa menjadi pengawas menelan obat:
a.         Anggota keluarga atau kerabat yang tinggal serumah
b.        Tetangga, Teman atau atasan (rekan kerja, supervisor, sipir, dll)
c.         Tokoh agama, tokoh masyarakat atau tokoh adat
d.        Kader kesehatan (Posyandu, Juru Pemantau Jentik, KB, dll)
e.         Anggota organisasi kemasyarakatan (PKK, LSM, dll)
f.         Anggota organisasi keagamaan (Majelis taklim, gereja, dll)
g.        Petugas Kesehatan (bidan di desa, perawat, pekarya, sanitarian, juru imunisasi, dokter, dll)
9.         Tugas PMO
a.         Memastikan pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal pengobatan sampai sembuh.
1)        Membuat kesepakatan antara PMO dan pasien mengenai lokasi dan waktu menelan obat.
2)        PMO dan pasien harus menepati kesepakatan yang sudah dibuat.
3)        Pasien menelan obat dengan disaksikan oleh PMO.
b.        Mendampingi dan memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat menjalani pengobatan secara lengkap dan teratur.
1)        Meyakinkan kepada pasien bahwa TB bisa disembuhkan dengan menelan obat secara lengkap dan teratur.
2)        Mendorong pasien untuk tetap menelan obatnya saat mulai bosan.
3)        Mendengarkan  setiap  keluhan  pasien, menghiburnya dan menumbuhkan rasa percaya diri.
4)        Menjelaskan    manfaat    bila    pasien menyelesaikan pengobatan agar pasien tidak putus berobat.
c.         Mengingatkan pasien TB untuk mengambil obat dan periksa ulang dahak sesuai jadwal.
1)        Mengingatkan pasien waktu untuk mengambil obat berdasarkan jadwal pada kartu identitas pasien (TB 02).
2)        Memastikan bahwa pasien sudah mengambil obat.
3)        Mengingatkan pasien waktu untuk periksa dahak ulang berdasarkan jadwal pada kartu identitas pasien (TB 02).
4)        Memastikan bahwa pasien sudah melakukan periksa dahak ulang.
d.        Menemukan dan mengenali gejala-gejala efek samping OAT dan merujuk ke sarana pelayanan kesehatan.
1)        Menanyakan apakah pasien mengalami keluhan setelah menelan OAT.
2)        Melakukan tindakan sesuai dengan keluhan yang dialami pasien.
3)        Menenangkan pasien bahwa keluhan yang dialami bisa ditangani.
e.         Mengisi kartu kontrol pengobatan pasien sesuai petunjuk.
f.         Memberikan penyuluhan tentang TB kepada keluarga pasien atau orang yang tinggal serumah :
1)        TB disebabkan oleh kuman, tidak disebabkan oleh guna-guna atau kutukan dan bukan penyakit keturunan, TB dapat disembuhkan dengan berobat lengkap dan teratur, Cara penularan TB, gejala-gejala TB dan cara pencegahannya, Cara pemberian obat (tahap awal dan lanjutan), Pentingnya pengawasan agar pasien berobat secara lengkap dan teratur,
2)        Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta pertolongan ke sarana pelayanan kesehatan.
10.     Kunjungan Rumah
a.         Ucapkan salam dan tanyakan kabar.
b.        Jelaskan tujuan kunjungan anda kali ini.
c.         Jika mengunjungi PMO:
1)        Tanyakan    tentang    perkembangan pengobatan pasien TB.
2)        Ingatkan kapan pasien TB harus mengambil obat dan waktu periksa ulang dahak.
3)        Pastikan bahwa kartu kontrol PMO selalu diisi dan hal-hal lain yang anda anggap perlu.
d.        Jika mengunjungi pasien TB:
1)        Tanyakan perkembangan pasien.
2)        Tanyakan tentang efek samping obat yang dirasakan dan berikan saran untuk mengatasinya.
3)        Berikan motivasi kepada pasien agar tetap minum obat secara teratur sampai tuntas.
4)        Ingatkan kapan harus mengambil obat dan waktu periksa ulang dahak.

E.       Rangkuman
Tuberkulosis (TB) yang dulu dikenal dengan TBC adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Gejala utama TB: Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih. Sumber penularan adalah pasien TB yang dahaknya mengandung kuman TB BTA Positif. Pasien TB paru dengan BTA Positif memberikan risiko penularan lebih besar daripada pasien TB paru dengan BTA negatif. Orang yang berisiko tinggi terkena TB: Orang-orang yang kontak erat dengan pasien TB yang belum diobati, Orang yang status gizinya rendah, Orang dengan daya tahan tubuh rendah, Bayi dan anak-anak yang kontak erat dengan pasien TB BTA positif, Orang dengan HIV dan AIDS. Pengobatan TB harus lengkap dan teratur sesuai petunjuk sampai dinyatakan sembuh.

F.       Tes Formatif
a.         Langkah – langkah
Berikut ini diberikan soal formatif, Anda diminta mengerjakan di lembar kertas tersendiri (tidak didalam modul). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan, Anda dipersilahkan untuk melihat kunci jawaban dan membandingkan jawaban Anda dengan jawaban yang ada dikunci jawaban.
Periksalah hasil pekerjaan Anda.kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar, gunakan rumus yang ada pada bagian pendahuluan. Apabila Anda berhasil menyelesaikan (menjawab) soal formatif dengan 80% benar, maka Anda diperkenankan untuk melanjutkan mempelajari pembelajaran yang diuraikan pada kegiatan belajar berikutnya.
b.         Soal Formatif
Tn. D berusia 45 tahun, pertama kali MRS terdiagnosa TB paru BTA +.  Dia mendapatkan pengobatan 2HRZE dalam tahap intensif  kemudian diteruskan dengan tahap lanjutan yaitu pengobatan 4H3R3. Dalam masa pengobatannya Tn. D ditemani istrinya yaitu Ny. R yang sekaligus sebagai PMO bagi dirinya. Akan tetapi Ny. R juga terkadang sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak selalu bisa terus mendampingi Tn. D dalam minum obat. Setelah 6 bulan terakhir Tn. D memeriksakan kondisinya ke RS, dan hasil pemeriksaan dahak didapatkan masih dalam kondisi BTA +. Sehingga Tn. D harus melakukan pengobatan kategori 2. Dan Ny. R melakukan pencegahan agar anak dan dirinya tidak tertular penyakit yang diderita suaminya.
1.        Melihat kasus diatas, maksud pengobatan yang dilakukan Tn. D dalam tahap intensif adalah
a.         Pengobatan Isoniazid dan Rifampisin setiap hari selama 2 minggu
b.        Pengobatan Isoniazid, Rifampisin, dan Pirazinamid setiap hari selama 2 minggu
c.         Pengobatan Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, Ethambutol setiap hari selama 2 minggu
d.        Pengobatan Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, dan Ethambutol setiap hari selama 2 bulan
e.         Pengobatan Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, dan Ethambutol serta suntikan streptomisin setiap hari selama 2 bulan
2.        Ny. R merupakan PMO dari Tn. D yang memiliki tugas, antara lain kecuali:
a.         Memastikan pasien menelan obat
b.        Mendampingi dan memberikan dukungan moral pada pasien
c.         Mengingatkan pasien TB untuk mengambil obat dan periksa ulang dahak
d.        Menemukan dan mengenali gejala-gejala tanpa memperhatikan efek samping OAT
e.         Mengisi kartu kontrol pengobatan pasien sesuai petunjuk pengisian dan sesuai jadwal yang benar
3.        Kondisi 6 bulan terakhir Tn. D dari kasus diatas menjadikan Tn. D sebagai kelompok pasien TB dalam kategori Pasien…
a.         Baru
b.        Kambuhan
c.         Putus Obat
d.        Gagal
e.         Pindahan
4.        Kasus diatas menyatakan Tn. D harus melakukan pengobatan kategori 2, artinya Tn. D harus minum obat:
a.         HRZE
b.        2HRZ à 3HR
c.         2HRZE à 4H3R3
d.        3HRZE à 4H3R3E
e.         3HRZES à HRZE à 5H3R3E3
5.        Ny. R melakukan pencegahan agar anak dan dirinya tidak tertular penyakit yang diderita suaminya dengan cara:
a.         Menelan obat OAT secara teratur
b.        Menjemur alat tidur dan membuka jendela setiap pagi
c.         Menyediakan tempat ludah untuk Tn. D dengan air sabun yang tertutup
d.        A dan B benar
e.         B dan C benar

G.      Tugas Mandiri
Jelaskan apa yang harus dilakukan perawat homecare untuk merawat pasien TBC di rumah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar