PERAWATAN KLIEN TBC DI RUMAH
A.
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada kegiatan belajar-7
ini, Anda diharapkan akan mampu memahami perawatan klien
TBC di rumah.
B.
Tujuan Pembelajaran
Khusus
Setelah selesai
mempelajari materi
pembelajaran ini, Anda diharapkan akan
dapat :
1.
Menjelaskan Pengertian
TBC
2.
Menjelaskan Gejala TBC
3.
Menjelaskan Penularan TBC
4.
Menjelaskan Resiko
penularan TBC
5.
Menjelaskan Jenis dan
pengelompokan TB
6.
Menjelaskan Pengobatan TB
7.
Menjelaskan Pentingnya
menelan obat secara teratur
8.
Menjelaskan Pengertian
Pengawas Minum Obat
9.
Menjelaskan Tugas PMO
10.
Menjelaskan Kunjungan
Rumah
C.
Pokok – Pokok Materi
Adapun pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari pada kegiatan
belajar-7 ini adalah:
1.
Pengertian TBC
2.
Gejala TBC
3.
Penularan TBC
4.
Resiko penularan TBC
5.
Jenis dan pengelompokan TB
6.
Pengobatan TB
7.
Pentingnya menelan obat
secara teratur
8.
Pengertian Pengawas Minum
Obat
9.
Tugas PMO
10.
Kunjungan Rumah
D.
Uraian Materi
Pembelajaran
1.
Pengertian TBC
Tuberkulosis (TB) yang dulu dikenal dengan TBC adalah penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ
atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll). TB dapat
menyerang siapa saja, terutama usia produktif/masih aktif bekerja (15-50
tahun) dan anak-anak.
TB dapat menyebabkan kematian.
Apabila tidak diobati, 50% dari pasien TB akan meninggal setelah 5 tahun.
2.
Gejala TBC
Gejala utama TB: Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih. Gejala lainnya : Batuk
bercampur darah, Sesak nafas dan nyeri dada, Nafsu makan berkurang, Berat badan
turun, Rasa kurang enak badan (lemas), Demam/ meriang berkepanjangan,
Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan.
3.
Penularan TBC
Sumber penularan adalah pasien TB yang dahaknya mengandung kuman
TB BTA Positif. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara
dalam bentuk percikan dahak. Sekali batuk dapat menyebarkan 3.000 kuman
dalam percikan dahak. Penularan terjadi melalui percikan dahak yang dapat
bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari
dan lembab. Semakin banyak kuman yang ditemukan dalam tubuh pasien
berarti semakin besar kemungkinan menularkan kepada orang
lain. TB tidak menular melalui perlengkapan pribadi pasien yang sudah
dibersihkan, seperti: peralatan makan, pakaian dan tempat tidur yang digunakan
pasien TB.
4.
Resiko penularan TBC
Pasien TB paru dengan BTA Positif memberikan risiko penularan
lebih besar daripada pasien TB paru dengan BTA negatif. Risiko seseorang
terpapar kuman TB ditentukan oleh jumlah percikan dahak dalam udara dan lamanya
menghirup udara tersebut. Jika ada Pasien TB BTA positif maka harus dilakukan
pemeriksaan kontak serumah yang memiliki gejala TB. Jika ada kasus TB anak,
maka harus dicari sumber penularan dari orang dewasa disekitar lingkungannya.
Orang yang berisiko tinggi terkena TB: Orang-orang yang kontak
erat dengan pasien TB yang belum diobati, Orang yang status gizinya rendah,
Orang dengan daya tahan tubuh rendah, Bayi dan anak-anak yang kontak erat
dengan pasien TB BTA positif, Orang dengan HIV dan AIDS.
5.
Jenis dan pengelompokan
TB
a.
Jenis TB:
1)
TB
Paru
Tuberkulosis
paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan paru.
2)
TB
Ekstra Paru
Tuberkulosis
yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya; selaput otak, selaput
jantung (pericardium), kelenjar getah bening, tulang, persendian, kulit, usus,
ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain.
b.
Pengelompokan TB
Berdasarkan riwayat pengobatan pasien TB dikelompokan menjadi:
KELOMPOK
PASIEN
|
DEFINISI
|
Pasien Baru
|
Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan Obat Anti TB
(OAT) atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan(4 minggu)
|
Pasien Kambuh
(Relaps)
|
Adalah pasien TB yang telah sembuh atau mendapat pengobatan
lengkap, kemudian dinyatakan sakit TB kembali dengan BTA positif.
|
Pasien Pengobatan Setelah Putus Berobat
|
Adalah pasien yang putus berobat selama 2 bulan atau lebih,
kemudian dinyatakan masih sakit TB dengan hasil BTA positif.
|
Pasien Gagal
(Failure)
|
Adalah pasien TB yang mulai pengobatan kembali setelah hasil
pemeriksaan dahaknya tetap positif
atau kembali menjadi positif pada bulan ke-5 atau lebih, pada masa
pengobatan sebelumnya.
|
Pasien Pindahan
(Transfer In)
|
Adalah pasien yang dipindahkan dari Puskesmas /rumah sakit antar
kabupaten/kota yang berbeda untuk melanjutkan pengobatannya
|
Lain-lain
|
Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. Dalam
kelompok ini termasuk pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif
setelah selesai pengobatan ulangan.
|
6.
Pengobatan TB
Pengobatan pada penderita
tuberkulosis dewasa dibagi menjadi beberapa kategori:
a.
Kategori 1
Tahap intensif terdiri
dari Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z) dan Ethambutol (E). Obat-
obat tersebut diberikan setiap hari selama 2 bulan (2HRZE). Kemudian diteruskan
dengan tahap lanjutan yang terdiri dari
Isoniazid (H) dan Rifampisin (R), diberikan tiga kali dalam seminggu
selama 4 bulan (4H3R3).
Obat ini diberikan untuk:
1)
Penderita baru TB Paru
BTA Positif
2)
Penderita TB Paru BTA
negatif rontgen Positif yang “sakit berat”
3)
Penderita TB Ekstra Paru
berat.
b.
Kategori 2
Tahap intensif diberikan selama 3 bulan. Dua bulan pertama dengan
Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Ethambutol (E) dan suntikan
streptomisin setiap hari di Unit Pelayanan Kesehatan. Dilanjutkan 1 bulan
dengan Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (P), dan Ethambutol (E)
setiap hari. Setelah itu diteruskan dengan tahap lanjutan selama 5 bulan dengan
HRE yang diberikan tiga kali dalam seminggu. Perlu diperhatikan bahwa suntikan
streptomisin diberikan setelah penderita selesai menelan obat.
Obat ini diberikan untuk:
1)
Penderita kambuh (relaps)
2)
Penderita gagal (failure)
3)
Penderita dengan
pengobatan setelah lalai (after default)
c.
Kategori 3
Tahap intensif terdiri dari HRZ diberikan setiap hari selama 2
bulan, diteruskan dengan tahap lanjutan terdiri dari HR selama 4 bulan
diberikan 3 kali seminggu.
Obat ini diberikan untuk:
penderita baru BTA negatif dan rontgen positif sakit ringan.
7.
Pentingnya menelan obat
secara teratur
Pengobatan TB harus lengkap dan teratur sesuai petunjuk sampai
dinyatakan sembuh. Bila pasien berhenti menelan obat sebelum selesai pengobatan
akan berisiko : Penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan ke orang lain.
Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian. Kuman menjadi kebal/
tidak mempan terhadap OAT lini pertama. Obat Anti TB (OAT) lini pertama yang
tersedia saat ini tidak dapat membunuh kuman yang telah kebal terhadap OAT lini
pertama, sehingga pasien membutuhkan penanganan yang lebih mahal dan waktu yang
lebih lama.
8.
Pengertian Pengawas Minum
Obat
PMO adalah seseorang yang secara sukarela membantu pasien TB dalam
masa pengobatan hingga sembuh.
Syarat seorang pengawas menelan obat:
a.
Sehat
jasmani dan rohani serta bisa baca tulis
b.
Bersedia
membantu pasien dengan sukarela
c.
Tinggal
dekat dengan pasien
d.
Dikenal,
dipercaya dan disegani oleh pasien
e.
Disetujui
oleh pasien dan petugas kesehatan
f.
Bersedia dilatih
dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan
pasien
Yang bisa menjadi pengawas menelan obat:
a.
Anggota
keluarga atau kerabat yang tinggal serumah
b.
Tetangga,
Teman atau atasan (rekan kerja, supervisor, sipir, dll)
c.
Tokoh
agama, tokoh masyarakat atau tokoh adat
d.
Kader
kesehatan (Posyandu, Juru Pemantau Jentik, KB, dll)
e.
Anggota
organisasi kemasyarakatan (PKK, LSM, dll)
f.
Anggota
organisasi keagamaan (Majelis taklim, gereja, dll)
g.
Petugas
Kesehatan (bidan di desa, perawat, pekarya, sanitarian, juru imunisasi, dokter,
dll)
9.
Tugas PMO
a.
Memastikan
pasien menelan obat sesuai aturan sejak awal pengobatan sampai sembuh.
1)
Membuat
kesepakatan antara PMO dan pasien mengenai lokasi dan waktu menelan obat.
2)
PMO
dan pasien harus menepati kesepakatan yang sudah dibuat.
3)
Pasien
menelan obat dengan disaksikan oleh PMO.
b.
Mendampingi
dan memberikan dukungan moral kepada pasien agar dapat menjalani pengobatan
secara lengkap dan teratur.
1)
Meyakinkan
kepada pasien bahwa TB bisa disembuhkan dengan menelan obat
secara lengkap dan teratur.
2)
Mendorong
pasien untuk tetap menelan obatnya saat mulai bosan.
3)
Mendengarkan setiap
keluhan pasien, menghiburnya dan
menumbuhkan rasa percaya diri.
4)
Menjelaskan manfaat
bila pasien menyelesaikan
pengobatan agar pasien tidak putus berobat.
c.
Mengingatkan
pasien TB untuk mengambil obat dan periksa ulang dahak sesuai jadwal.
1)
Mengingatkan
pasien waktu untuk mengambil obat berdasarkan jadwal pada kartu identitas pasien
(TB 02).
2)
Memastikan
bahwa pasien sudah mengambil obat.
3)
Mengingatkan
pasien waktu untuk periksa dahak ulang berdasarkan jadwal pada kartu identitas
pasien (TB 02).
4)
Memastikan
bahwa pasien sudah melakukan periksa dahak ulang.
d.
Menemukan
dan mengenali gejala-gejala efek samping OAT dan merujuk ke sarana pelayanan
kesehatan.
1)
Menanyakan
apakah pasien mengalami keluhan setelah menelan OAT.
2)
Melakukan
tindakan sesuai dengan keluhan yang dialami pasien.
3)
Menenangkan
pasien bahwa keluhan yang dialami bisa ditangani.
e.
Mengisi
kartu kontrol pengobatan pasien sesuai petunjuk.
f.
Memberikan
penyuluhan tentang TB kepada keluarga pasien atau orang yang tinggal serumah :
1)
TB
disebabkan oleh kuman, tidak disebabkan oleh guna-guna atau kutukan dan bukan penyakit
keturunan, TB dapat disembuhkan dengan berobat lengkap dan teratur, Cara
penularan TB, gejala-gejala TB dan cara pencegahannya, Cara pemberian obat
(tahap awal dan lanjutan), Pentingnya pengawasan agar pasien berobat secara
lengkap dan teratur,
2)
Kemungkinan
terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta pertolongan ke sarana
pelayanan kesehatan.
10. Kunjungan Rumah
a.
Ucapkan
salam dan tanyakan kabar.
b.
Jelaskan
tujuan kunjungan anda kali ini.
c.
Jika
mengunjungi PMO:
1)
Tanyakan tentang
perkembangan pengobatan pasien TB.
2)
Ingatkan
kapan pasien TB harus mengambil obat dan waktu periksa ulang dahak.
3)
Pastikan
bahwa kartu kontrol PMO selalu diisi dan hal-hal lain yang anda anggap perlu.
d.
Jika
mengunjungi pasien TB:
1)
Tanyakan
perkembangan pasien.
2)
Tanyakan
tentang efek samping obat yang dirasakan dan berikan saran untuk mengatasinya.
3)
Berikan
motivasi kepada pasien agar tetap minum obat secara teratur sampai tuntas.
4)
Ingatkan
kapan harus mengambil obat dan waktu periksa ulang dahak.
E.
Rangkuman
Tuberkulosis (TB) yang dulu dikenal dengan TBC adalah
penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
tuberculosis). Gejala utama TB: Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau lebih. Sumber penularan adalah
pasien TB yang dahaknya mengandung kuman TB BTA Positif. Pasien TB paru dengan
BTA Positif memberikan risiko penularan lebih besar daripada pasien TB paru
dengan BTA negatif. Orang yang berisiko tinggi terkena TB: Orang-orang yang kontak
erat dengan pasien TB yang belum diobati, Orang yang status gizinya rendah,
Orang dengan daya tahan tubuh rendah, Bayi dan anak-anak yang kontak erat
dengan pasien TB BTA positif, Orang dengan HIV dan AIDS. Pengobatan TB harus
lengkap dan teratur sesuai petunjuk sampai dinyatakan sembuh.
F.
Tes Formatif
a.
Langkah
– langkah
Berikut ini diberikan soal formatif, Anda diminta mengerjakan di
lembar kertas tersendiri (tidak didalam modul). Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, Anda dipersilahkan untuk melihat kunci jawaban dan
membandingkan jawaban Anda dengan jawaban yang ada dikunci jawaban.
Periksalah hasil pekerjaan Anda.kemudian hitunglah jawaban Anda
yang benar, gunakan rumus yang ada pada bagian pendahuluan. Apabila Anda
berhasil menyelesaikan (menjawab) soal formatif dengan 80% benar, maka Anda
diperkenankan untuk melanjutkan mempelajari pembelajaran yang diuraikan pada
kegiatan belajar berikutnya.
b.
Soal
Formatif
Tn. D berusia 45 tahun, pertama kali
MRS terdiagnosa TB paru BTA +. Dia
mendapatkan pengobatan 2HRZE dalam tahap intensif kemudian diteruskan dengan tahap lanjutan
yaitu pengobatan 4H3R3. Dalam masa pengobatannya Tn. D ditemani istrinya yaitu
Ny. R yang sekaligus sebagai PMO bagi dirinya. Akan tetapi Ny. R juga terkadang
sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak selalu bisa terus mendampingi Tn. D
dalam minum obat. Setelah 6 bulan terakhir Tn. D memeriksakan kondisinya ke RS,
dan hasil pemeriksaan dahak didapatkan masih dalam kondisi BTA +. Sehingga Tn.
D harus melakukan pengobatan kategori 2. Dan Ny. R melakukan pencegahan agar
anak dan dirinya tidak tertular penyakit yang diderita suaminya.
1.
Melihat kasus diatas, maksud pengobatan yang dilakukan Tn. D dalam
tahap intensif adalah
a.
Pengobatan Isoniazid dan Rifampisin setiap hari selama 2 minggu
b.
Pengobatan Isoniazid, Rifampisin, dan Pirazinamid setiap hari
selama 2 minggu
c.
Pengobatan Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, Ethambutol setiap
hari selama 2 minggu
d.
Pengobatan Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, dan Ethambutol
setiap hari selama 2 bulan
e.
Pengobatan Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, dan Ethambutol serta
suntikan streptomisin setiap hari selama 2 bulan
2.
Ny. R merupakan PMO dari Tn. D yang memiliki tugas, antara lain kecuali:
a.
Memastikan pasien menelan obat
b.
Mendampingi dan memberikan dukungan moral pada pasien
c.
Mengingatkan pasien TB untuk mengambil obat dan periksa ulang dahak
d.
Menemukan dan mengenali gejala-gejala tanpa memperhatikan efek
samping OAT
e.
Mengisi kartu kontrol pengobatan pasien sesuai petunjuk pengisian
dan sesuai jadwal yang benar
3.
Kondisi 6 bulan terakhir Tn. D dari kasus diatas menjadikan Tn. D
sebagai kelompok pasien TB dalam kategori Pasien…
a.
Baru
b.
Kambuhan
c.
Putus Obat
d.
Gagal
e.
Pindahan
4.
Kasus diatas menyatakan Tn. D harus melakukan pengobatan kategori
2, artinya Tn. D harus minum obat:
a.
HRZE
b.
2HRZ à 3HR
c.
2HRZE à 4H3R3
d.
3HRZE à 4H3R3E
e.
3HRZES à HRZE à 5H3R3E3
5.
Ny. R melakukan pencegahan agar anak dan dirinya tidak tertular
penyakit yang diderita suaminya dengan cara:
a.
Menelan obat OAT secara teratur
b.
Menjemur alat tidur dan membuka jendela setiap pagi
c.
Menyediakan tempat ludah untuk Tn. D dengan air sabun yang tertutup
d.
A dan B benar
e.
B dan C benar
G.
Tugas Mandiri
Jelaskan apa yang harus dilakukan perawat
homecare untuk merawat pasien TBC di rumah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar