Kamis, 07 Januari 2016

PERAWATAN KLIEN HIV/AIDS DI RUMAH



PERAWATAN KLIEN HIV/AIDS DI RUMAH

A.      Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada kegiatan belajar-8 ini, Anda  diharapkan akan mampu memahami perawatan klien HIV/AIDS di rumah.

B.       Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran ini, Anda  diharapkan akan dapat :
1.         Menjelaskan pengertian perawatan ODHA di rumah
2.         Menjelaskan persiapan perawatan ODHA di rumah
3.         Menjelaskan pengertian HIV/AIDS
4.         Menjelaskan tanda orang yang terkena HIV
5.         Menjelaskan stadium pada HIV
6.         Menjelaskan cara penularan HIV
7.         Menjelaskan perawatan ODHA di rumah

C.      Pokok – Pokok Materi
Adapun pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar-8 ini adalah:
1.         Pengertian perawatan ODHA di rumah
2.         Persiapan perawatan ODHA di rumah
3.         Pengertian HIV/AIDS
4.         Tanda orang yang terkena HIV
5.         Stadium pada HIV
6.         Cara penularan HIV
7.         Perawatan ODHA di rumah

D.      Uraian Materi Pembelajaran
1.         Pengertian perawatan ODHA di rumah
Perawatan Odha di rumah adalah perawatan yang diberikan kepada Odha di tempat tinggalnya sendiri. Perawatan ini bisa dilakukan oleh Odha itu sendiri atau keluarga dalam hal ini adalah orang-orang yang mempunyai tanggungjawab utama dalam perawatan Odha di rumah (misalnya: suami/ istri Odha, anak, orangtua, saudara kandung, teman, tetangga, dll), manajer kasus, perawat, bidan atau petugas kesehatan lainnya.
2.         Persiapan perawatan ODHA di rumah
Persiapan perawatan ODHA di rumah yang bisa dilakukan antara lain: Dapatkan informasi tertulis yang jelas tentang obat (dosis, jadwal masing-masing obat, efek samping yang perlu diawasi) dan perawatan lain yang akan diberikan, tanyakan pada dokter tentang perubahan kesehatan atau perilaku Odha. Buat daftar anggota Tim (dokter, perawat) atau orang lain yang harus segera dihubungi, no telepon dan kapan mereka dapat dihubungi. Tim perawatan Odha di rumah perlu memberi edukasi/ pendidikan pada Odha dan keluarga agar dapat memahami hal-hal mendasar tentang HIV/AIDS.


3.         Pengertian HIV/AIDS
HIV adalah Human Immunodeficiency Virus yaitu penyebab AIDS dan dapat melemahkan system kekebalan atau perlindungan tubuh. HIV adalah kuman namun tidak seperti kuman lainnya (diare, influenza dan lain-lain) yang mudah dilumpuhkan oleh sel darah putih. Bila HIV masuk ke dalam tubuh justru akan melumpuhkan sel darah putih. Jumlah sel darah putih (limfosit atau CD4) yang sehat 500-1600 mm3 menunjukkan bahwa seseorang masih memiliki kekebalan tubuh cukup baik. Jika di bawah 350 berpotensi menunjukkan sistem kekebalan tubuh telah melemah sehingga orang tsb telah terinfeksi HIV positif. HIV mengurangi jumlah sel darah putih (CD4) yang pada akhirnya membuat tubuh seseorang rentan terkena penyakit. AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan beberapa gejala akibat menurunnya system kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
4.         Tanda orang yang terkena HIV
Tanda orang terkena HIV/AIDS bisa dilihat jika seseorang tersebut memiliki 2 tanda dari 3 gejala utama sebagai berikut:
a.         Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan
b.        Diare kronis, lebih dari 1 bulan (berulang ataupun terus menerus)
c.         Penurunan berat badan lebih dari 1/10 dalam 3 bulan.
Serta memiliki 1 tanda dari 5 gejala minor sebagai berikut:
a.         Batuk kronis, selama lebih dari 1 bulan
b.        Infeksi jamur Candida Albicans pada mulut dan tenggorokan
c.         Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap di seluruh badan
d.        Munculnya herpes zoster berulang
e.         Bercak-bercak gatal di seluruh badan
5.         Stadium pada HIV
Perjalanan penyakit HIV dalam tubuh seseorang tergolong unik, memiliki masa inkubasi yang sangat panjang
a.         Stadium 1          :Window periode, 1-3 bahkan 6 bulan
b.        Stadium 2          :HIV +, Asimtomatik 5-10 tahun
c.         Stadium 3          :HIV + dengan gejala penyakit lebih dari 1 bulan
d.        Stadium 4          :AIDS, CD4 < 200 1-2 tahun.
6.         Cara penularan HIV/AIDS
HIV/AIDS dapat menular melalui:
a.         Perpindahan cairan tubuh
b.        Melalui darah
c.         Hubungan seks tanpa kondom
d.        Bergantian memakai jarum suntik
HIV tidak menular melalui:
a.         Gigitan nyamuk
b.        Bersalaman dan bersentuhan
c.         Pelukan dan ciuman
d.        Menggunakan peralatan makan dan minum bersama
e.         Tinggal serumah
f.         Menggunakan jamban yang sama
7.         Perawatan ODHA di rumah
Perawatan ODHA di Rumah harus mencakup perawatan fisik dasar, dukungan psikososial, aktivitas spiritual dan perawatan paliatif.
a.         Perawatan Fisik Dasar
1)        Pemberian Perawatan untuk meningkatkan kemandirian ODHA
2)        Pencegahan Penularan Di Rumah :
a)         Cuci tangan dengan sabun dan air setelah mengganti seprei , baju atau setelah terkontaminasi oleh cairan tubuh Odha (misalnya : darah, air kencing, dahak)
b)        Tutuplah luka, baik yang ada pada perawat (keluarga) maupun Odha.
c)         Jagalah agar seprei dan baju tetap bersih agar Odha merasa nyaman dan mencegah kemungkinan timbulnya masalah kulit.
d)        Bahan-bahan yang terkontaminasi cairan tubuh Odha harus dicuci dan pisahkan dari bahan yang lain
e)         Jangan berbagi barang-barang yang tajam seperti alat cukur, sikat gigi, jarum atau apapun yang memungkinkan terkena darah Odha.
f)         Jauhkan barang-barang seperti popok, tissue bekas pakai, saputangan atau apapun yang memungkinkan terkontaminasi cairan tubuh Odha.
g)        Letakkan pada tempat yang tertutup dan sulit dijangkau terutama oleh anak-anak
3)        Menghindari Infeksi lainnya karena ODHA mudah terkena infeksi.
4)        Cara menjaga kebersihan yang harus dijalankan oleh semua anggota keluarga termasuk Odha :
a)         Cuci tangan sebelum : memasak, makan, menyuapi makanan dan memberi obat
b)        Cuci tangan setelah : memakai kertas tissu toilet, mengganti popok/pakaian dalam
c)         Gunakan air bersih (matang) untuk makan/minum terutama untuk anak-anak
d)        Cucilah seprei/handuk/baju dengan sabun dan air
e)         Simpanlah makanan dalam tempat tertutup sehingga tidak tercemar oleh kotoran/lalat
f)         Bila ada anggota keluarga yang sakit, cucilah gelas sebelum digunakan orang lain
g)        Jangan meminum atau memakan makanan yang  tidak dimasak
h)        Cucilah dengan air bersih buah-buahan dan sayuran segar yang langsung dimakan tanpa dimasak
i)          Membuang sampah pada tempatnya, kelola dengan benar (ditimbun/dibakar).
5)        Perbekalan dan Peralatan
a)         Ada beberapa bahan dan alat yang diperlukan untuk merawat Odha secara baik, dan untuk melindungi orang yang merawatnya seperti masker, sarung tangan sekali pakai dalam jumlah yg cukup, dll
b)        Sebaiknya menyediakan beberapa obat umum, termasuk loperamid (Imodium®) untuk diare, parasetamol (Panadol®) untuk demam dan sakit kepala, dan ORS untuk rehidrasi, merasa mual, disediakan metoklopramid (Primperan®), tetapi obat ini membutuhkan resep dari dokter. Jagalah supaya obat apa pun yang sudah kedaluwarsa tidak dipakai, dan dibuang.
c)         Kebutuhan oksigen. Tabung oksigen medis serta perlengkapannya biasanya dapat di sewa dari rumah sakit.
6)        Terapi pada ODHA, meliputi terapi gizi, terapi ARV, terapi infeksi oportunistik serta terapi simtomatik.
7)        Terapi simtomatik
a)         Perawatan Demam
-            Buka pakaian dan selimut.
-            Mandi dengan air sejuk atau basahkan kulit dan biarkan kering sendiri (tanpa dilap dengan handuk).
-            Minum banyak air untuk menghindari dehidrasi.
-            Minum obat yang dibeli dari apotek seperti parasetamol untuk menurunkan suhu badan
b)        Penatalaksanaan Batuk
-            Bila terasa tidak nyaman, tepuk dengan ringan punggung pasien agar batuk. Letakkan kepalanya lebih rendah daripada dadanya dan biarkan telentang, telungkup dan miring selama lima menit. Lakukan ini sebanyak empat kali setiap hari untuk membantu mengeluarkan dahak.
-            Anjurkan peluk bantal bila batuk menyebabkan rasa sakit pada dada.
-            Selagi pasien batuk sebaiknya mulut ditutup dengan handuk atau sapu tangan untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.
c)         Penatalaksanaan Diare
-            Setelah mengalami diare, minum secangkir cairan elektrolit.
-            Tetap makan agar terhindar dari kekurangan zat.
-            Setelah diare, bersihkan dubur dengan air (mengelap dengan kertas tissue bisa menyebabkan lecet).
-            Jangan sembarangan minum obat tanpa ada resep yang jelas
d)        Penatalaksanaan Perawatan mulut
-            Sikat gigi tiga kali sehari.
-            Ganti sikat gigi setiap bulan.
-            Atau gunakan kayu kecil yang sudah digigit bagian ujungnya atau ikat dengan kain kecil pada bagian ujungnya.
-            Jika terdapat luka pada mulut karena kandidiasis, coba:
        Makan makanan yang lembut dan dingin, bukan yang panas dan keras.
        Hindari makanan yang pedas, berkunyit dan mengandung rempah.
        Sikat kandidiasis dari lidah dan gusi tiga kali sehari.
e)         Penatalaksanaan Penurunan Berat Badan
-            Timbang berat badan Anda setiap hari barangkali terjadi perubahan.
-            Makanlah setiap hari tiga macam makanan yang menimbulkan tenaga (minyak/lemak atau sagu: roti, nasi, mi, ubi, kentang).
-            Makanlah setiap hari tiga macam makanan berprotein (daging, ayam, ikan, telur, susu/keju, kacang kedelai).
-            Makanlah setiap hari tiga macam makanan bervitamin (daun-daunan yang hijau atau buah-buahan. Pil multivitamin dapat membantu tetapi bukan pengganti yang baik bagi makanan bergizi).
f)         Penatalaksanaan Permasalahan Kulit
-            Cuci luka/lecet di kulit setiap hari dengan air bersih
-            Jangan membalut luka bila tidak perlu, walaupun telah mengering
-            Bila perlu, balut luka dengan kain pembalut yang bersih setiap hari.
-            Pastikan agar memperoleh pembalut yang steril dari apotek (jangan biarkan kapas menempel di luka).
-            Bila Anda menyentuh luka dan pembalut yang telah digunakan:
        Pendamping harus memakai sarung tangan, ATAU membalut tangan dengan kantong plastik
        Basuh tangan dengan sabun setelah dan sebelum menyentuh luka si pasien AIDS.
g)        Penatalaksanaan Rasa Nyeri
-            Kaji karakteristik nyeri
-            Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi.
-            Gunakan obat anti nyeri jika diperlukan
b.        Dukungan Psikososial
1)        Kebutuhan psikologik berupa:
a)         Rasa aman dan nyaman karena keyakinan bahwa dirinya berada dalam perawatan oleh para ahli yang kompeten dan keluarga/care givers yang peduli dengan keadaannya
b)        Kebutuhan untuk mengetahui tentang penyakit yang dideritanya sehingga penderita tidak berada dalam keadaan ketidak-pastian yang
c)         Penderita juga ingin untuk tetap dihargai dan dianggap mampu, dengan cara melibatkannya dalam mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan dirinya terutama bila secara fisik ia menjadi sangat tergantung pada orang lain.
2)        Kebutuhan sosial :
a)         Perasaan tetap diterima oleh keluarga/care-givers-nya walaupun penampilan /perilakunya sering kali tidak menyenangkan.
b)        Perasaan tetap dibutuhkan, dilibatkan dan diperhitungkan dalam keluarganya sehingga penderita tidak merasa menjadi beban bagi keluarganya.
c)         Kesempatan bagi penderita untuk membebaskan diri dari keterikatannya dengan orang lain dan dibebaskan dari berbagai tanggung jawab dalam pekerjaan/keluarga yang sebelumnya dipikul penderita dengan menyerahkannya kepada orang lain.
3)        Penatalaksanaan Dukungan Psikososial:
a)         Kaji perasaan klien dan ketakutan yang dihadapi
b)        Anjurkan klien untuk menceritakan permasalahannya pada orang yang telah dipercaya
c)         Anjurkan klien untuk sering berkomunikasi dengan penderita yang lain
d)        Jaga Kerahasiaan Klien
e)         Berikan dukungan sosial, jangan lakukan stigma pada pasien HIV
c.         Aktifitas Spiritual
Penatalaksanaan:
1)        Berikan Kasih sayang yang diexpresikan secara nyata seperti jabat tangan, sentuhan, strokes atau belaian.
2)        Berikan pengertian adanya kesempatan untuk memperbaiki hubungan interpersonal yang terganggu diwaktu yang lalu, serta mendapatkan pengampunan atas kesalahan-kesalahannya dimasa lalu.
3)        Yakinkan bahwa dirinya tetap dicintai dan dihargai.
4)        Motivasi perasaan bahwa hidupnya tetap mempunyai arah/tujuan yang jelas dan berarti bagi sesamanya
d.        Perawatan Paliatif
1)        ODHA dengan penyakit yang sudah lanjut, selain gejala-gejala fisik dan psikologik, juga timbul penderitaan yang bermula pada kondisi distress mengenai keberadaan dirinya à perawatan terminal
2)        Odha yang dekat dengan kematian:
a)         Makin banyak tidur dan sulit dibangunkan. Cobalah berbicara dengannya dan lakukan apa saja pada saat dia sedang sadar.
b)        Menjadi bingung tentang di mana dia, waktu atau tanggal, atau siapa orang-orang di sekitarnya. Beri tahukanlah di mana dia, jam berapa dan hari apa sekarang, dan siapa orang-orang itu. Jangan memarahi dia bila dia lupa, beri tahu saja.
c)         Mulai mengompol atau kehilangan kontrol untuk buang air besar. Bersihkan dengan memakai sarung tangan, dan pakai bedak bubuk atau pelembab untuk mencegah kemerahan pada kulit. Kateter mungkin diperlukan untuk mengeluarkan air seni.
d)        Mempunyai kulit yang terasa sejuk bila disentuh dan dapat berubah menjadi lebih gelap pada bagian tubuh yang menyentuh tempat tidur karena peredaran darahnya menjadi lebih lambat. Tutupi dengan selimut hangat, tetapi jangan memakai selimut listrik karena dapat membakar orang yang peredaran darahnya buruk.
e)         Dapat mengalami kesulitan melihat atau mendengar. Sekali pun demikian, jangan berbicara pada orang lain seakan-akan Odha tidak akan mendengar kita. Selalu berbicara dengan Odha atau orang lain di ruangan seakan-akan dia mendengarkan kita, walaupun Odha tampaknya di dalam koma.
f)         Tampak gelisah, menarik-narik selimut/seprai tempat tidur atau berlagak seolah-olah dia melihat hal-hal yang tidak kita lihat. Tetaplah bersabar, berbicara dengan lambat, dan tenangkan Odha. Buat dia nyaman dengan mengingatkan secara lemah lembut tentang siapa kita dan di mana dia.
g)        Dapat berhenti makan dan minum. Sesering mungkin membersihkan mulutnya dengan lap basah. Jaga agar bibirnya selalu basah dengan memakai pelembab bibir.
h)        Bisa nyaris berhenti buang air kecil. Jika ada kateter, benda ini perlu dibilas atau disemprot agar tidak tersumbat. Perawat dapat menunjukkan bagaimana melakukannya.
i)          Mempunyai suara napas yang berisik karena dia tidak dapat menghilangkan cairan yang mengumpul di belakang tenggorokannya. Bicarakan dengan dokter/ mengubah posisi kepala lebbih tinggi.
j)          Jika dia mulai bernapas dengan tidak teratur atau tampak berhenti bernapas selama satu menit, panggil dokter.
k)        Jika meninggal à Perawatan Jenazah dengan perlindungan diri.

E.       Rangkuman
Perawatan Odha di rumah adalah perawatan yang diberikan kepada Odha di tempat tinggalnya sendiri. Perawatan ini bisa dilakukan oleh Odha itu sendiri atau keluarga dalam hal ini adalah orang-orang yang mempunyai tanggungjawab utama dalam perawatan Odha di rumah (misalnya: suami/ istri Odha, anak, orangtua, saudara kandung, teman, tetangga, dll), manajer kasus, perawat, bidan atau petugas kesehatan lainnya. Perawatan ODHA di Rumah harus mencakup perawatan fisik dasar, dukungan psikososial, aktivitas spiritual dan perawatan paliatif. Pemberian Perawatan untuk meningkatkan kemandirian ODHA.

F.       Tes Formatif
a.         Langkah – langkah
Berikut ini diberikan soal formatif, Anda diminta mengerjakan di lembar kertas tersendiri (tidak didalam modul). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan, Anda dipersilahkan untuk melihat kunci jawaban dan membandingkan jawaban Anda dengan jawaban yang ada dikunci jawaban.
Periksalah hasil pekerjaan Anda.kemudian hitunglah jawaban Anda yang benar, gunakan rumus yang ada pada bagian pendahuluan. Apabila Anda berhasil menyelesaikan (menjawab) soal formatif dengan 80% benar, maka Anda diperkenankan untuk melanjutkan mempelajari pembelajaran yang diuraikan pada kegiatan belajar berikutnya.
b.         Soal Formatif
Tn. S mengalami sariawan parah, demam berulang lebih dari 3 bulan dan diare yang lebih dari 2 bulan sehingga menyebabkan BB turun yang sangat drastis serta benjolan2 di lehernya yang menyebabkan nyeri yang teramat sangat. Keluarga tidak mengetahui penyebab penyakit tersebut dan merasa sangat cemas sehingga membawa Tn. S ke RS terdekat. Setelah dilakukan anamnesa mendalam ternyata riwayat pekerjaan Tn. S adalah seorang supir truk yang sering bepergian ke luar kota dan hasil pemeriksaan lab terdapat penurunan limfosit kurang dr 200mm3. Setelah dilakukan pengobatan dan  merasa kondisinya tidak ada perubahan, Tn. S ingin dirawat di rumah saja. Ners Anggi  adalah perawat ditugaskan untuk melakukan perawatan di rumah Tn. S dengan diagnosa HIV + tersebut, sebelum Ners Anggi datang ke rumah Tn. S untuk melakukan homecare, dia melakukan persiapan untuk dirinya dan pasien.
1.        Berdasarkan kasus di atas, Tn. S mengalami HIV pada stadium:
a.         AIDS
b.        HIV+ Simptomatik < 1 bulan
c.         HIV+ Simptomatik > 1 bulan
d.        Window period 1-3 bln/ 6 bln
e.         HIV+ Asimptomatik 5-10thn
2.        Sebelum Ners Anggi datang ke rumah Tn. S, apa yang seharusnya di lakukan Ners Anggi saat di RS:
a.         Memahami hal-hal mendasar tentang HIV/AIDS
b.        Membuat daftar anggota Tim yang dapat dihubungi
c.         Menanyakan pada dokter tentang perubahan kesehatan atau perilaku Odha
d.        Berusaha Mendapatkan informasi tertulis yang jelas tentang obat dan perawatan lain yang akan diberikan
e.         Semua jawaban benar
3.        Perawatan yang paling tepat dilakukan oleh ners Anggi untuk Tn. S adalah
a.         Perawatan Paliatif
b.        Perawatan Komperehensif
c.         Perawatan Bio – Psiko – Sosio – Spiritual
d.        A dan C benar
e.         B dan C benar
4.        Berdasarkan gejala yang muncul pada Tn. S, penatalaksanaan yang bisa dilakukan oleh Ners Anggi, kecuali:
a.         Kaji karakteristik nyeri
b.        Menganjurkan minum obat penurun panas
c.         Tepuk dengan ringan punggung pasien agar batuk
d.        Berikan cairan elektrolit dan minum air yang banyak
e.         Makan makanan yang lembut dan dingin, bukan yang panas dan keras
5.        Penatalaksanaan psikososial yang cocok dilakukan Ners Anggi untuk keluarga dan pasien adalah, kecuali:
a.         Jaga Kerahasiaan Klien
b.        Kaji perasaan klien dan ketakutan yang dihadapi
c.         Berikan dukungan sosial, jangan lakukan stigma pada pasien HIV
d.        Anjurkan klien untuk untuk sering berkomunikasi dengan penderita yang lain
e.         Anjurkan klien untuk menceritakan permasalahannya pada setiap orang-orang yang datang berkunjung

G.      Tugas Mandiri
Jelaskan apa yang harus dilakukan perawat homecare untuk melakukan perawatan pada pasien ODHA di rumah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar