PERAWATAN KLIEN PALLIATIVE CARE DI RUMAH
A.
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada kegiatan belajar-4
ini, Anda diharapkan akan mampu memahami perawatan klien palliative care di rumah.
B.
Tujuan Pembelajaran
Khusus
Setelah selesai
mempelajari materi
pembelajaran ini, Anda diharapkan akan
dapat :
1.
Menjelaskan Perawatan Palliative dilakukan di
rumah
2.
Menjelaskan Urgensi perawatan palliative dilaksanakan di rumah adalah
3.
Menjelaskan Tujuan pelaksanaan palliative care di rumah
4.
Menjelaskan Keuntungan pelaksanaan palliative care di rumah
5.
Menjelaskan Kendala yang dapat timbul selama
pelaksanaan palliative care di rumah
6.
Menjelaskan Tahapan-tahapan Palliative Care di
rumah
7.
Menjelaskan Tindakan yang sering dilakukan
C.
Pokok – Pokok Materi
Adapun pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari pada kegiatan belajar-4 ini adalah:
1.
Perawatan Palliative dilakukan di rumah
2.
Urgensi perawatan palliative dilaksanakan di
rumah adalah
3.
Tujuan pelaksanaan palliative care di rumah
4.
Keuntungan pelaksanaan palliative care di rumah
5.
Kendala yang dapat timbul selama pelaksanaan palliative
care di rumah
6.
Tahapan-tahapan Palliative Care di rumah
7.
Tindakan yang sering dilakukan
D.
Uraian Materi
Pembelajaran
1.
Perawatan Palliative dilakukan di rumah
Perawatan palliative di rumah adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien dan keluarga di tempat tinggal mereka secara
berkesinambungan dan komprehensif dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga.
Pasien dan
keluarga berperan sebagai tim inti (subyek) yang ikut berpartisipasi
merencanakan kegiatan pelayanan. Perawatan palliative di rumah merupakan kelanjutan dari pelayanan
kesehatan yang telah dilakukan di rumah sakit (continum of care) yang dapat
dilakukan oleh tenaga medis dan non medis yang telah mendapatkan pelatihan.
2.
Urgensi perawatan palliative dilaksanakan di
rumah adalah
a.
Pada kasus–kasus penyakit terminal khususnya
pasien kanker stadium lanjut yang dianggap tidak efektif dan tidak efisien bila
dirawat dirumah sakit. Hal ini dikarenakan secara medis belum ada upaya yang
dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan.
b.
Keterbatasan biaya masyarakat untuk membiayai
pelayanan kesehatan pada kasus seperti kanker stadium lanjut yang memerlukan
perawatan relative lama atau bahkan sudah tidak memerlukan tindakan medis di
rumah sakit.
c.
Banyak orang yang merasakan bahwa rawat inap di
institusi pelayanan kesehatan akan membatasi kehidupan pasien, karena pasien
tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal akibat aturan-aturan yang telah
ditetapkan.
d.
Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih
nyaman bagi sebagian pasien dibandingkan dengan perawatan dirumah sakit.
3.
Tujuan pelaksanaan palliative care di rumah
a.
Membantu pasien dan keluarganya untuk memelihara
dan meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidupnya
b.
Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarganya untuk lebih mandiri dalam menangani dan menghadapi keluhan yang
muncul
c.
Memberikan perawatan dasar yang adekuat dan
efektif sesuai kebutuhan pasien
d.
Menguatkan fungsi dan peran serta keluarga
terhadap pasien
4.
Keuntungan pelaksanaan palliative care di rumah
a.
Dari segi biaya yang dikeluarkan relative lebih
ringan daripada perawatan di rumah sakit
b.
Pasien merasa nyaman dan aman dalam lingkungan
keluarga disekitarnya
c.
Pasien mempunyai kebebasan dalam menentukan
keinginannya tanpa ada pembatasan aturan yang berlaku
d.
Adanya kesempatan dan keterlibatan anggota
keluarga untuk merawat pasien
e.
Terjalinnya komunikasi yang efektif antara
pasien-keluarga dan tenaga medis (tim rawat rumah)
5.
Kendala yang dapat timbul selama pelaksanaan palliative care di rumah
a.
Rasa takut tidak mendapatkan perawatan seperti
di rumah sakit
b.
Terbatasnya tenaga yang dapat melakukan
c.
Permintaan pelayanan rawat rumah yang tidak sesuai
dengan kriteria
d.
Keluarga pasien yang tidak kompak
e.
Ketergantungan pasien dan atau keluarga kepada
tim medis
f.
Kolaborasi yang terhambat
g.
Sarana transportasi dan dana
Untuk dapat
melaksanakan perawatan paliatif di rumah dengan baik diperlukan kerjasama berbagai
pihak yang akan berfungsi sebagai Tim Perawatan Palliativedi rumah, yang
terdiri dari:
a.
Tenaga medis (dokter, perawat, fisioterapist,
ahli gizi, psikolog) yang akan memberikan pengobatan, perawatan, dan tindakan
medis serta mengkaji asuhan keperawatan, mempertahankan keseimbangan aspek
bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.
b.
Tenaga non medis (masyarakat awam/relawan,
rohaniawan, dll) dapat memberikan pendampingan dan dukungan dalam aspek
psiko-sosio-spiritual sesuai dengan koridor atau batasan-batasan yang telah
disepakati
c.
Pasien dan keluarga, sebagai tim inti yang ikut
berperan dalam pengambilan keputusan terhadap pelayanan
6.
Tahapan-tahapan Palliative Care di rumah
a.
Fase preinteraksi
Adalah fase persiapan sebelum mulai melakukan
kunjungan rumah, dengan:
1)
Meneliti surat rujukan/catatan, bila perlu
menghubung Nakes (tenaga kesehatan) yang bertanggung jawab merujuk
2)
Menggali informasi dengan jelas alasan
dilakukan kunjungan
3)
Membuat janji untuk menentukan waktu kunjungan
kepada keluarga
4)
Mempersiapkan file dan mencatat data medis dan
indentitas pasien
5)
Membuat rencana kegiatan selama kunjungan
6)
Mempersiapkan transportasi
7)
Bila perlu melakukan evaluasi ditempat sebelum
kunjungan
b.
Fase pengantar
Adalah fase
awal atau akan dimulainya pemeriksaan dirumah pasien.
1)
Menginformasikan dan memastikan kepada keluarga
bahwa tim akan datang
2)
Ketok pintu dan beri salam
3)
Perkenalkan diri
4)
Duduk ditempat yang disediakan keluarga dan
memenanyakan kepastian pasien
5)
Menjelaskan tujuan kunjungan dan rencana
aktifitas yang sudah dibuat
c.
Fase kerja
Adalah fase
dimana sudah melaksanakan pemeriksaan dirumah pasien.
1)
Menyapa pasien dengan menanyakan kondisi
terkini
2)
Melakukan pemeriksaan kesehatan pasien
3)
Mengerjakan dan mengajarkan perawatan kepada
pasien dan keluarga
4)
Menyempurnakan data medis pasien saat kunjungan
5)
Menjalin kontak yang berkesinambungan untuk
evaluasi
6)
Merencanakan untuk mengakhiri kunjungan
d.
Fase terminasi
Fase setelah
melakukan kunjungan
1)
Menyimpulkan penyelesaian perawatan
2)
Merencanakan kunjungan berikutnya sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pasien
3)
Mendorong potensi pasien dan keluarga menuju ke
proses perbaikan
4)
Mengoptimalkan peran serta masyarakat sesuai
kebutuhan pasien
5)
Memberikan catatan yang diperlukan khususnya
pada kondisi darurat untuk mendapatkan pertolongan
e.
Fase evaluasi atau tindak lanjut
1)
Melakukan tindakan keperawatan yang sudah
diprogramkan oleh tim medis
2)
Melakukan pendampingan pasien dan keluarga
sesuai kebutuhannya
3)
Melakukan evaluasi terhadap hasil pengobatan
yang sudah diberikan dan masalah lain yang dialami pasien dan keluarga
7.
Tindakan yang sering dilakukan:
a.
Penanganan keluhan fisik seperti nyeri, problem
pernafasan, problem pencernaan, anoreksia, gangguan kulit, kelemahan,
pembengkakan, dll
b.
Penanganan keluhan psikologis, seperti depresi,
cemas, gangguan tidur dll
c.
Memelihara basic hygiene, seperti perawatan
mulut, genital, rawat luka dll
d.
Memelihara nutrisi yang baik
e.
Memberikan kenyamanan
f.
Meningkatkan dukungan
bio-psiko-sosio-kultural-spiritual
g.
Mendapatkan dukungan yang legal
E. Rangkuman
Perawatan palliative di rumah adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien dan keluarga di tempat tinggal mereka secara
berkesinambungan dan komprehensif dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga.
Pasien dan
keluarga berperan sebagai tim inti (subyek) yang ikut berpartisipasi
merencanakan kegiatan pelayanan. Perawatan palliative di rumah merupakan kelanjutan dari pelayanan
kesehatan yang telah dilakukan di rumah sakit (continum of care) yang dapat
dilakukan oleh tenaga medis dan non medis yang telah mendapatkan pelatihan.
Untuk dapat
melaksanakan perawatan paliatif di rumah dengan baik diperlukan kerjasama
berbagai pihak yang akan berfungsi sebagai Tim Perawatan Palliative di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar